Senin, 20 July 2020 10:40 UTC
RAPID TEST. Pedagang dan pengunjung di Pasar Keputran saat menjalani rapid test massal. Foto: Restu/ Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Pasar Keputran untuk sementara diliburkan, karena akan dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan. Hal ini lantaran menyusul dengan adanya 37 orang dari pedagang ataupun pembeli terpapar positif Covid-19.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, Pasar Keputran Utara ini mulai diliburkan pada tanggal 21 hingga 27 Juli 2020. Ini lantaran puluhan orang sebelumnya dilakukan rapid test dan swab di Pasar Keputran ternyata ada yang dinyatakan positif Covid-19.
“Dari dasar itu kami sebagai Gugus Tugas merekomendasikan Pasar Keputran diliburkan selama tujuh hari, mulai besok tanggal 21 sampai 27 Juli 2020,” kata Irvan, Senin 20 Juli 2020.
Hasil testing yang dilakukan tiga hari berturut-turut sejak 14 - 16 Juli 2020, menghasilkan 37 orang confirm Covid-19 di Pasar Keputran Utara. Dengan rincian, pada 14 Juli 2020, sebanyak 13 orang dinyatakan positif, masing-masing 7 orang KTP Surabaya dan 6 orang KTP luar Surabaya, sisanya 6 orang hasil swab negatif.
BACA JUGA: Operasi Protokol Kesehatan di Pasar, 37 Orang Reaktif
Kemudian pada 15 Juli 2020, ditemukan 6 orang positif, masing-masing 2 KTP Surabaya dan 4 tidak memiliki identitas. Sedangkan pada 16 Juli 2020, ditemukan 18 orang positif dan 24 negatif test swab, sedangkan hasil inconclusive ada 1 orang. Di hari yang sama pula (Kamis, 16 Juli 2020), ditemukan 1 orang warga luar Surabaya yang positif di Pasar Pandegiling, dengan hasil negatif swab 7 orang.
Selama diliburkan, Pasar Keputran akan disterilkan untuk dilakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan. Selain itu pula Satpol PP Surabaya akan menyosialisasikan kepada para pedagang agar membentuk Gugus Tugas Covid-19 di Pasar Keputran. Ini dilakukan semata-mata untuk melindungi keselamatan dan kesehatan masyarakat, khususnya para pedagang dan pembeli di pasar itu.
“Selama libur, kita minta kepada para pedagang untuk kerja bakti bersih-bersih di standnya masing-masing. Kita juga kumpulkan tokoh masyarakat di situ agar membentuk Gugus Tugas di Pasar Keputran,” ia menjelaskan.
Kepala BPB dan Linmas Surabaya ini juga mengungkapkan, bagi pedagang di Pasar Keputran yang merupakan warga Surabaya dan dinyatakan confirm Covid-19, selanjutnya dilakukan isolasi di Hotel Asrama Haji, Sukolilo. Sedangkan bagi warga luar Surabaya dilakukan isolasi di Rumah Sakit Darurat Indrapura.
BACA JUGA: Swab Test di Surabaya Capai 38.512 Orang, 8.386 Diantaranya Positif
“Nanti test swab akan kita ulangi lagi sebelum Pasar Keputran dibuka kembali. Terutama kepada para pedagang yang ada di sana,” ia mengungkapkan.
Di waktu yang sama, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pelaksanaan sterilisasi di Pasar Keputran akan dilakukan Selasa 21 Juli 2020 mulai pukul 14.00 WIB hingga 27 Juli 2020 pukul 00.00 WIB. Selama kegiatan sterilisasi berlangsung, Pemkot Surabaya bersama PD Pasar Surya akan melakukan penyemprotan disinfektan.
“Day per day kita lakukan sterilisasi dan juga pembersihan, baik itu sarana prasarana maupun stand-stand yang kelihatan kotor dan bisa menimbulkan terjadinya penular virus,” kata Eddy.
Nantinya, sebelum para pedagang itu beroperasi kembali, mereka harus menunjukkan hasil test swab dengan status negatif Covid-19 kepada petugas di Pasar Keputran. Nah, selama dilakukan sterilisasi itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga menyiapkan petugas test swab di lokasi.
BACA JUGA: Persakmi Apresiasi Kewajiban Rapid Test Pekerja Luar Surabaya dan Jam Malam
“Jadi kami mohon seluruh pedagang agar sukarela untuk melakukan test swab, kita tidak usah takut hasilnya apapun, ini demi kesehatan dan keselamatan warga Surabaya khususnya para pedagang,” ia menandaskan.
Kasatpol PP Surabaya ini berharap kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama meningkatkan sense of crisis di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, untuk memutus mata rantai pandemi harus dilakukan secara-bersama.
“Sebab pandemi ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kota, TNI dan Polri, tapi tanggung jawab kita semua. Termasuk pedagang yang ada di Pasar Keputran,” ia memaparkan.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Usaha, PD Pasar Surya Surabaya, Muhibuddin menambahkan, Pasar Keputran merupakan salah satu pasar induk yang cukup besar di Kota Surabaya, dengan jumlah stand sekitar 1200-an. Nah, selama diliburkan nanti, ia mengimbau kepada masyarakat khususnya pedagang eceran yang biasa membeli di Pasar Keputran agar membeli di pasar lain.
“Intinya kita tidak melakukan penutupan pasar, tapi mensterilkan pasar dan lingkungan sekitar. Jika selama ini (pedagang) ambil di Pasar Keputran, maka nanti (selama diliburkan) mereka bisa cari tempat lain,” kata Muhibuddin.
Meski Pasar Keputran diliburkan, Muhibuddin memastikan bahwa transaksi penjualan para pedagang itu masih bisa tetap berjalan. Sebab, mereka juga punya jaringan di pasar-pasar yang lain. Selain itu pula selama diliburkan para pedagang bisa menerapkan sistem penjualan jemput bola. “Kalau kemarin pembeli yang jemput bola, kalau sekarang (selama diliburkan) penjual atau pedagang yang antar,” ia memungkasi.
