Kamis, 08 August 2019 04:25 UTC
KEMBAR SIAM. Ketua tim dokter Agus Harianto menunjukkan foto bayi kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – RSUD dr Soetomo Surabaya menyatakan bayi kembar siam asal Kendari akan dioperasi pada Rabu 14 Agustus 2019 mendatang. Hal ini diputuskan oleh tim dokter pada Rabu, 7 Agustus 2019.
Ketua tim dokter Agus Harianto mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat geladi bersih bersama seluruh tim kemarin Rabu 7 Agustus 2019 di ruang 016 GBPT.
“Kami siapkan semua peralatan yang dibutuhkan. Kami juga menyampaikan risiko dan tindakan yang akan kami lakukan pada orang tua bayi,” kata Agus saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis 8 Agustus 2019.
Agus juga menyampaikan pihaknya sudah melakukan scan organ dan pembiusan kepada bayi pada Senin 5 Agustus 2019 lalu. Pelaksanaan pembiusan tersebut menjadi acuan penentuan waktu pelaksanaan operasi pekan depan.
BACA JUGA: RSUD dr Soetomo Tangani Bayi Kembar Siam dari Kendari
Setelah pembiusan, tubuh bayi akan recovery. Proses recovery tersebut membutuhkan waktu selama kurang lebih satu minggu. Selama waktu tersebut juga tim dokter akan memantau stabil tidaknya kondisi tubuh bayi.
“Untuk memaksimalkan operasi harus dibius, dampaknya selama 12 jam, dan recoverynya selama satu minggu,” kata dia.
Agus menjelaskan RSUD dr Soetomo harus menyiapkan peralatan operasi dengan lengkap dan matang. Hal ini karena menggunakan metode operasi elektrik.
Pihaknya juga harus meminta persetujuan orang tua dalam melakukan tindakan. Hal ini agar orang tua mengetahui permasalahan dan risiko pasca operasi.
BACA JUGA: Si Kembar Lumpuh Sudah Diintervensi Dinsos Tapi Belum Masuk PKH
“Orang tuanya setuju dan dilibatkan mengambil sebuah keputusan. Ada beberapa yang menempel, seperti tulang dadanya, dan juga jantungnya,” kata dia.
Ia menyampaikan beberapa kondisi tersebut memang ada risikonya, tapi masih bisa untuk dilakukan operasi pemisahan. Pihaknya juga akan berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan bayi kembar tersebut.
Jadwal operasi bisa ditunda, kata dia, jika kondisi kedua bayi kurang sehat. Seperti sedang pilek, panas, mencret maupun sakit ringan pada bayi.
Disamping itu, ayah si kembar Jayasrin (25) menyampaikan sudah mengetahui hasil rapat dan keputusan pemisahan putrinya.
BACA JUGA: Kisah Si Kembar yang Lumpuh di Pinggiran Surabaya
“Alhamdulillah (si kembar) sehat, semua bisa dioperasi, tapi salah satu kemungkinan ada luka jantungnya. Tapi kata dokter tidak masalah,” kata dia.
Ia mengaku menyetujui hasil rapat dan keputusan dokter. Terlebih Jayasrin ingin agar kedua putrinya terpisah dan tumbuh seperti anak lainnya.
Si kembar pun bereaksi ingin dipisahkan, kata dia, hal ini terlihat saat kedua bayi beraktivitas dan saling dorong satu sama lain.
“Semoga tidak ada halangan. Dan operasinya lancar tidak ada kendala,” katanya.
BACA JUGA: Wanita Berusia 30 Tahun Berpeluang Memiliki Anak Kembar
RSUD dr Soetomo Surabaya sedang menangani kasus bayi kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara.
Bayi kembar siam ini terlahir pada 7 Maret 2018 lalu dari Jayasrin (25 tahun) dan Selvina (19 tahun) asal Balaikota 2 Kendari yang tiba di RSUD dr Soetomo pada Jumat 2 Agustus 2019 lalu.
Bayi kembar mengalami Thoracoabdominopagus atau dempet dada dan perut. Kondisi keduanya cukup kompleks karena bagian tubuh yang dempet dari atas dada hingga perut bagian bawah.