Logo

RSUD dr Soetomo Tangani Bayi Kembar Siam dari Kendari

Reporter:,Editor:

Jumat, 02 August 2019 09:50 UTC

RSUD dr Soetomo Tangani Bayi Kembar Siam dari Kendari

KEMBAR SIAM. Ketua tim dokter Agus Harianto menunjukkan foto bayi kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya sedang menangani kasus bayi kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara. Bayi yang lahir 7 Maret 2018 dari pasangan Jayasrin (25) dan Selvina (19) ini akan menjalani operasi pemisahan.

Direktur RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengungkapkan, penanganan bayi kembar siam ini merupakan urutan yang ke 99 dan sudah disepakati oleh Pemerintah Kota Kendari dan pihak keluarga untuk melakukan tindakan pada si kembar.

"Ibu Gubernur Jatim mewajibkan kami menanganinya. Yang penting ditangani dulu dengan sebaik-baiknya. Itu perintah Ibu Gubernur," ujar Joni di Ruang Sidang RSUD Dr Soetomo, Jumat 2 Agustus 2019.

BACA JUGA: WHO Sebut Produk Makanan Bayi Mengandung Banyak Gula

Pihak RSUD dr Soetomo mengerahkan sebanyak 70 dokter dan juga perawat untuk menangani si kembar tersebut.

Joni mengungkapkan pasien tersebut merupakan pasien BPJS. Meski begitu, pihaknya akan memberikan tindakan terbaik kepada si kembar. "Nanti akan ada skema yang dibicarakan dengan BPJS," kata Joni.

Ketua tim dokter Agus Harianto menyampaikan, bayi kembar tersebut merupakan jenis Thoracoabdominopagus atau dempet dada dan perut. Kondisi keduanya cukup kompleks karena bagian tubuh yang dempet dari atas dada hingga perut bagian bawah.

BACA JUGA: Menyusui dengan Perasaan Bahagia akan Melancarkan ASI 

"Ini lain dari pada yang lain. Tapi memang setiap kasus kembar siam itu lain-lain dan bervariasi," tuturnya.

Kondisi dempet tersebut, kata Agus, keduanya membagi hati atau liver, tapi ia optimis timnya dapat melakukan pemisahan kembar siam tersebut dengan lancar dan menyelamatkan nyawa keduanya.

"Kalau untuk memisahkan liver kami memang sudah biasa. Kami berkomunikasi terus dengan dokternya di sana," lanjutnya.

BACA JUGA: Sebaiknya Bayi Tidur Tak Pakai Bantal

Agus menyampaikan, si kembar kini dalam kondisi yang sehat dan siap menjalani operasi pemisahan. Mereka sudah menginjak usia 15 bulan dengan berat badan 22 kilogram yang dirasa cukup untuk dipisahkan. Usia dan berat badan merupakan faktor besar yang menentukan kesiapan separasi kembar siam.

"Dulu di usia satu bulan dan sepuluh bulan kami sudah pantau. Tapi dengan berbagai pertimbangan kami tunggu sampai usianya 15 bulan," katanya.