Senin, 02 June 2025 05:30 UTC
Wali Kota Ika Puspitasari bersama para kepala sekolah dan komite sekolah di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Senin, 2 Juni 2025. Foto: Pemkot Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto – Komitmen Pemerintah Kota Mojokerto dalam menciptakan sistem pendidikan yang bersih dan berintegritas kembali ditegaskan Wali Kota Ika Puspitasari di hadapan para kepala sekolah, komite, dan operator aplikasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) dari jenjang SD hingga MAN, Senin, 2 Juni 2025.
Dalam arahannya yang disampaikan di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Ning Ita menyatakan sikap tegas terhadap segala bentuk pungutan liar dalam proses penerimaan murid baru.
"Saya tegaskan bahwa tidak boleh ada celah sedikit pun untuk praktik pungli dalam proses penerimaan murid baru tahun 2025 di Kota Mojokerto," ujarnya lantang.
Langkah ini sejalan dengan capaian membanggakan Kota Mojokerto dalam Indeks Integritas Pendidikan (IIP) yang berhasil mencatat skor 71,64, lebih tinggi dari rata-rata nasional 69,50 dan Provinsi Jawa Timur 70,80.
BACA: Ning Ita Dorong Digitalisasi TK di Mojokerto Lewat Pelatihan AI
Dengan capaian tersebut, Kota Mojokerto berada pada level 2 dengan kategori “korektif” dan menunjukkan peningkatan positif dalam upaya memperkuat integritas di lingkungan pendidikan.
Ning Ita menjelaskan IIP disusun berdasarkan tiga dimensi utama, yakni pembentukan karakter integritas peserta didik, pengembangan budaya antikorupsi di lingkungan sekolah, dan pengenalan risiko korupsi dalam tata kelola pendidikan.
"Indeks Integritas Pendidikan harus kita optimalkan, mana yang kurang harus kita dorong dan perbaiki,” tutur Ning Ita.
Ia juga menyerukan kolaborasi dari semua pihak dalam mewujudkan visi besar Kota Mojokerto menjadi kota yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan.
BACA: Hari Pendidikan Nasional, Ning Ita Ingin Pelajar di Kota Mojokerto Berkarakter
"Di sini ada tujuan-tujuan besar yang ingin kita capai. Bagaimana Kota Mojokerto bisa bersaing di tingkat regional, bahkan nasional. Untuk itu, kita butuh SDM yang unggul dan berkarakter, serta sistem pendidikan yang bersih dari praktik korupsi," katanya.
Dengan penegasan ini, Pemerintah Kota Mojokerto berharap pelaksanaan SPMB 2025 bisa menjadi tonggak penting menuju sistem pendidikan yang lebih transparan, adil, dan bebas dari praktik-praktik merugikan.
Upaya ini juga diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan di Kota Mojokerto.