Selasa, 27 May 2025 09:00 UTC
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberikan pengarahan kepada para guru TK yang menjadi peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence (AI). Foto: Dokumentasi Prokopim
JATIMNET.COM, Mojokerto - Para guru dan tenaga kependidikan jenjang Taman Kanak-kanak (TK) se-Kota Mojokerto mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence (AI).
Kegiatan ini digelar dalam rangka peningkatan kompetensi seluruh guru di Aula SMP Negeri 4 Mojokerto, Senin, 26 Mei 2025.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam arahannya menerangkan bahwa kegiatan ini selaras dengan arah kebijakan Pemerintahan Digital (Pemdi) bakal diterapkan pada tahun 2026.
“Guru memiliki peran strategis. Bukan hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai penanam nilai dan pembentuk karakter generasi penerus bangsa. Dalam konteks Pemdi, guru adalah pelaksana kebijakan di tingkat akar rumput, terutama dalam layanan dasar bidang pendidikan,” jelas Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari.
BACA: Retreat dan Sinergi Tim Pemkot Mojokerto Rampung, Ini Harapan Ning Ita
Ia mengungkapkan, pendidikan anak usia dini, termasuk jenjang TK merupakan bagian dari pendidikan dasar yang sangat penting.
Maka, anak-anak harus mulai diperkenalkan pada teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau AI sejak dini.
“Kalau kita kembali kepada fitrah sebagai makhluk sosial, tidak ada yang bisa menandingi kecerdasan maupun emosional manusia. Tapi di sisi lain, perkembangan zaman menuntut kita untuk mengenalkan anak-anak pada AI sejak dini agar mereka mampu bersaing di masa depan,” terangnya.
Ning Ita menekankan, kualitas generasi mendatang sangat bergantung pada kualitas para pendidik hari ini. Ia menyebut para guru sebagai “transformer” yang bertugas mentransformasikan ilmu dan nilai kepada anak-anak.
“Tujuan akhirnya adalah bagaimana Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang pendidikan ini bisa diukur dari dampak dan manfaat digitalisasi. Bukan hanya soal penggunaan TIK, tapi dampak riil yang dirasakan masyarakat,” tambahnya.
BACA: Tingkatkan Minat Baca Siswa, Ning Ita Ingin Perpustakaan Berinovasi
Selain mendorong pemanfaatan AI dalam pembelajaran, Ning Ita juga berpesan agar guru tetap menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. Ia mengingatkan bahwa teknologi, meski canggih, tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya peran manusia.
“Digitalisasi ibarat dua mata pisau. Jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang tepat, justru bisa berdampak negatif. Maka, tugas kita adalah memberikan pemahaman yang tepat terkait pemanfaatan teknologi,” tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Ruby Hartoyo menyakini pelaksanaan kegiatan ini mampu menjadi langkah awal dalam membekali para guru TK dengan wawasan serta keterampilan menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
"Ini menjadi langkah awal dalam pembekalan wawasan guru TK dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Utamanya penerapan pembelajaran berbasis Artificial Intelligence," pungkas Ruby.