Logo

Musim Haji 2019, Suhu Arab Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celsius

Reporter:

Kamis, 27 June 2019 07:58 UTC

Musim Haji 2019, Suhu Arab Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celsius

HAJI. Jemaah haji Indonesia. Foto: DOK

JATIMNET.COM, Jakarta - Suhu udara yang cukup panas menyertai penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019M. Saat ini, suhu udara Arab Saudi mencapai 42 derajat celsius dan diperkirakan bisa mencapai 50 derajat celsius saat pelaksanaan nanti.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas layanan transportasi haji, utamanya layanan bus Shalawat (bus pengantar jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram, pergi-pulang).

Sebab, kata dia, mereka harus bertugas di titik-titik pemberhentian bus yang tidak dilengkapi tempat berteduh, demi memberikan layanan kepada jemaah.

BACA JUGA: Kesiapan Keberangkatan CJH Kabupaten Mojokerto Capai 95 Persen

Berbeda dengan halte di Jakarta, tempat pemberhentian layanan transportasi di Kota Makkah hanya berupa bendera Merah Putih. Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 56 halte dan tiga terminal bus shalawat di Makkah.

“Mental petugas layanan transportasi haji tahun ini harus lebih kuat. Cuaca yang sangat panas, serta jumlah jemaah yang bertambah, menjadi tantangan petugas untuk memberikan layanan terbaik. Apalagi, jumlah petugas sama dengan tahun lalu," kata Sri Ilham dalam laman Kemenag.go.id, Kamis 27 Juni 2019.

Ia mengatakan layanan bus Shalawat akan diberikan kepada semua jemaah. "Tahun sebelumnya hanya 91 persen jemaah,” tambahnya.

Menurut Sri Ilham, layanan bus ini akan dilakukan selama 24 jam, sehingga jemaah tidak perlu khawatir akan tidak adanya bus. Hanya saja, untuk menghindari kepadatan, jemaah diimbau untuk berangkat ke Masjidil Haram lebih awal satu sampai dua jam sebelum waktu shalat.

“Begitu juga saat akan kembali ke hotel, diharapkan tidak bersamaan, tapi menunggu satu atau dua jam usai salat jemaah,” lanjutnya.

BACA JUGA: Menag Minta Arab Saudi Tambah Layanan Fast Track

Selain bus Shalawat, jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi juga mendapat layanan transportasi antar kota perhajian (Madina-Makkah-Jeddah atau Jeddah-Makkah-Madinah) dan masyair (Arafah-Muszdalifah-Mina).

Sebagaimana Shalawat, layanan antarkota perhajian dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Sedang layanan transportasi Masyair dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi.

“Sebagai panduan petugas dan jemaah, PPIH Arab Saudi telah menerbitkan Buku Saku Peta Layanan Transportasi Haji,” ujarnya.