Muhammadiyah dan NU Kecam Penembakan Masjid di Selandia Baru

David Priyasidharta

Jumat, 15 Maret 2019 - 16:25

muhammadiyah-dan-nu-kecam-penembakan-masjid-di-selandia-baru

Ilustrasi: Pixabay.com

JATIMNET.COM, Jakarta - Dua organisasi masyarakat Islam arus utama di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mengecam keras aksi penembakan masjid di Selandia Baru, Jumat 15 maret 2019. Aksi keji itu menewaskan 49 orang dan melukai 20 orang lainnya.  

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamamdiyah Sunanto mengatakan pelaku penembakan jemaah masjid di Selandia Baru merupakan teroris dan tindakan tersebut adalah bentuk terorisme.

"Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras dan mengecam tindakan terorisme tersebut serta menuntut penegak hukum mengadili pelaku dengan sanksi hukum seberat-beratnya," kata Sunanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, kota Christchurch tempat kejadian terorisme itu sejatinya adalah kota dengan sejuta taman yang ramah pada pendatang dan damai.

BACA JUGA: 49 Orang Tewas Dalam Penembakan di Masjid Selandia Baru

Namun, kedamaian kota tersebut ternodai aksi teroris biadab. Hanya saja, pemerintah Selandia Baru cenderung tidak melakukan aksi pencegahan atas peristiwa itu.

Dia mengatakan seorang pelaku warga negara Australia, Brenton Tarrant, diketahui pernah menulis manifesto 73 halaman yang menyatakan niat jahatnya.

"Hal ini tentu diketahui oleh semua orang terutama intelijen Selandia Baru. Sangat mencurigakan di mana tidak ada tindakan pencegahan dari pihak terkait," katanya.

Atas hal tersebut, Nanto mendesak pemerintah Selandia Baru melakukan penanganan yang intensif atas kasus itu dan menyatakan tindakan tersebut sebagai terorisme yang biadab.

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah juga meminta Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk melakukan koordinasi yang cepat dan melakukan perlindungan ekstra bagi WNI di masjid tersebut dan wilayah yuridiksi Selandia Baru.

BACA JUGA: Menag Apresiasi Tanwir Muhammadiyah dan Munas Alim Ulama NU

"Hal ini dilakukan karena ada lebih kurang 331 Warga Negara Indonesia yang tinggal di Chirstchurch dan enam WNI diperkirakan berada di lokasi teror tersebut," kata dia.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas mengatakan pelaku penembakan Masjid Al Noor di Selandia Baru adalah biadab.

"Kami belum tahu pasti siapa pelaku dan apa motifnya. Namun siapapun dan apapun motifnya, itu tindakan biadab," kata Robikin kepada wartawan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2019.

Dia mengatakan penembakan itu adalah tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan dan jauh dari nilai agama. Aksi terkeji itu juga jauh dari akal sehat manusia itu sendiri.

Menurut dia, dunia layak mengutuk kasus tersebut. Robikin berharap kasus itu dapat segera diselesaikan.

BACA JUGA: Sunanto Terpilih sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah

"Saya berharap otoritas setempat segera dapat memulihkan keadaan dan masyarakat merasa aman kembali," katanya.

Sebaiknya, lanjut dia, pelaku penembakan dapat ditangkap hidup-hidup sehingga diperoleh keterangan memadai siapa, apa motifnya serta dapat diseret ke pengadilan untuk dimintai pertanggungjawaban.

"Satu dan lain hal agar otoritas Selandia Baru dapat mengambil kebijakan strategis lebih jauh untuk melindungi masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, diberitakan  telah terjadi aksi penembakan di masjid Al-Noor di kota Christchurch di Selandia Baru pada saat sejumlah umat Islam sedang beribadah di mesjid tersebut. (Ant)

Baca Juga