Logo

Mobil Berformula Elektronik ITS Bakal Ikut Kompetisi ke Jepang

Reporter:,Editor:

Kamis, 08 August 2019 14:47 UTC

Mobil Berformula Elektronik ITS Bakal Ikut Kompetisi ke Jepang

Ilustrasi listrik. Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya meluncurkan satu unit mobil berformula elektronik karya mahasiswa. Mobil ini akan mengikuti kompetisi di Jepang, pada 25 Agustus 2019.

Jenis mobil yang menggunakan daya listrik ini telah memasuki tahun kedua terlibat dalam ajang kompetisi. Tapi pada 2018 lalu inovasi ini belum bisa menjadi juara.

Rektor ITS Mochamad Ashari mengungkapkan kelebihan mobil daya listrik ini meliputi kecepatannya yang sepenuhnya menggunakan listrik, bukan bahan bakar. 

“Dan ini buatan Indonesia, khususnya ITS. Ini juga menjadi pusat unggulan iptek sistem dan kontrol otomotif,” kata Ashari, di ITS Surabaya, Kamis 8 Agustus 2019.

BACA JUGA: Sonata Hibrida, Mobil Hyundai Pakai Panel Surya untuk Mengisi Baterai

Ia menyampaikan, mobil formula listrik ini harus memiliki kecepatan yang tinggi. Untuk menghasilkan itu, dibutuhkan body yang ringan dan kuat. 

“Mereka bisa membuat dari carbon fiber composite dibuat sendiri oleh mahasiswa dan dilengkapi dengan motor dan controler  yang tadi dibuat oleh peneliti di ITS,” jelasnya. 

Untuk motor dan controlernya, inovasi ini mampu mencapai 60 Horse Power. Tapi pihaknya mengaku belum bisa menyampaikan cepat tidaknya angka tersebut.

Hal in dapat ditentukan saat kompetisi di Jepang, salah satunya dengan melihat sirkuit yang harus ditempuh. 

BACA JUGA: Ducati Kembangkan Sepeda Motor Elektrik

Selain itu, terhadap penggunaan baterai lithium polimernya harus memiliki discharger yang tinggi. Sehingga pada awal mobil melaju, mempunyai kekuatan yang besar. 

“Baterainya juga sumbangan dari alumni, dari PT Toya, mereka melakukan pengadaan baterai,” ujarnya. 

Sedangkan sumbangsih ITS Surabaya pada mobil formula listrik ini ada pada manajemen sistem dari hasil penelitian. Jadi, terdapat indikator yang dapat mengatur baterai habis secara bersamaan. 

Software dan hardwarenya ini dari ITS. Baterai bertahan sejauh setengah hingga satu jam, karena durasi lombanya hanya selama itu,” tambahnya. 

BACA JUGA: Tesla tertarik Kerja Sama dengan Daimler

Jika lebih dari satu jam, lanjut dia, ITS akan mengalami kerugian. Karena, jika baterai terlalu banyak maka akan menambah berat mobil.

Perlu diketahui, pembuatan mobil formula listrik ini sejak Januari 2019, hanya saja berbeda komponen. Jika tahun lalu menggunakan listrik, tapi motor dan controlernya belum menggunakan penelitian ITS.