
Reporter
M. Khaesar Januar UtomoJumat, 10 Mei 2019 - 23:25
Editor
Hari Istiawan
BANYAK PESANAN. Perajin kerudung di Sidoarjo, Jawa Timur, meraup untung berlipat dari selama bulan Ramadan. Foto: M Khaesar Glewo
JATIMNET.COM, Sidoarjo – Berkah bulan puasa Ramadan tidak hanya dirasakan para pedagang makanan dan minuman. Para perajin kerudung pun meraup untung karena banjir pesanan.
Seperti pengakuan Sujono, perajin kerudung yang berada di Desa Punggul, RT 2 RW 4, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Pesanan kerudung yang dikerjakannya berasal dari beberapa kota di Jawa Timur seperti Banyuwangi dan Surabaya. Jatimnet.com yang mendengar informasi sentra pembuatan kerudung di wilayah tersebut ingin mewawancarainya.
BACA JUGA: Sepenggal Sejarah Kawasan Ampel Surabaya
Tepat di hari Jumat 10 Mei 2019, kami ke alamat tersebut. Awalnya sedikit kesulitan menemukannya, lantaran di kawasan itu memang pusat perajin konveksi seperti topi dan seragam sekolah atau atributnya.
Hampir di setiap rumah halamannya banyak berserakan kain yang memang menjadi bahan baku topi dan atribut seragam sekolah.
Saat bertanya ke beberapa warga, lokasi perajin kerudung di wilayah itu, mereka langsung menunjukkan arah ke rumah Sujono. Dari sekian banyak perajin topi dan atribut sekolah, memang Sujono seorang yang memproduksi kerudung.
BACA JUGA: Tarawih di Mall, Antara Ibadah dan Belanja
Begitu tiba di rumah Sujono, sang empunya rumah menyambut ramah. Obroloan-obrolan ringan pun mengawali pembicaraan.
Sujono mengaku memang banyak orderan di bulan Ramadan terutama kerudung model syar’i atau kerudung lebar. "Banyak memang yang meminta jilbab jenis ini dan masih tren di masyarakat," katanya, Jumat 10 Mei 2019.

PRODUKSI KERUDUNG. Sejumlah karyawan sedang memproduksi kerudung di rumah Sujono. Foto: Khaesar Glewo
Selain dibantu beberapa karyawan, Sujono dan istrinya juga turun tangan memproduksi kerudung. Di awal bulan Ramadan, ia mengaku memproduksi 600 buah kerudung setiap harinya yang diminta oleh pemesan.
"Alhamdulillah,” katanya bersyukur.
Selain untuk dijual kembali, kata Sujono, para pemesan juga dari orang-orang yang naik haji dan umrah untuk dijadikan oleh-oleh bagi para tamunya.
Keempat anaknya juga dibukakan usaha membuat kerudung yang masing-masing memiliki ciri khas.
BACA JUGA: Berkunjung ke Masjid Tua Sewulan di Kabupaten Madiun
Ia mengaku mementingkan kaulitas dan kenyamanan pemakain kerudung buatannya. "Kebanyakan pelanggan suka dengan buatan kerudung saya karena dari bahan yang awet dan adem saat digunakan," ucapnya.
Kerudung produksi Sujono ini dipatok dengan harga mulai Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu. Meskipun murah namun Sujono memastikan bahan yang digunakan cukup baik. "Saya mengedepankan untuk kualitas saja," katanya.