Minggu, 30 June 2019 08:17 UTC
ORASI. Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti saat orasi pemberdayaan masyarakat pesisir dan budaya makan ikan di Surabaya, Minggu 30 Juni 2019. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti memimpikan membentuk industri perikanan yang mampu bertahan di segala musim.
Keinginan Susi itu disampaikan di sela memberikan orasi pemberdayaan masyarakat pesisir dan budaya makan ikan di Surabaya, Minggu 30 Juni 2019.
Seolah belajar dari anjloknya harga ayam beberapa Minggu terakhir, Susi berkeinginan menyiapkan industri perikanan Indonesia. Upaya itu telah coba dimulai dengan membentuk komunitas masyarakat yang bisa menyiapkan budidaya sumber kelautan secara independen.
BACA JUGA: Pemerintah Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster senilai Rp 37 Miliar
"Budidaya ikan ini harus mandiri. Kita harus belajar dari persoalan yang ada di ayam. Di perikanan, kita tidak mau itu terjadi. Perikanan harus independen. Budidaya ikan tidak boleh tergantung dari luar, baik bibit maupun pakan," ujar Susi.
Menurut Susi, industri perikanan akan lebih baik bila pasarnya menyerap. Pemerintah daerah bisa membantu dengan berinvestasi, membeli ikan-ikan ini untuk diberikan kepada anak-anak di sekolah. Dengan demikian pasar akan terserap.
Menteri Kabinet Kerja 2014-2019 ini menilai, penataan industri perikanan yang dimulai dari penyerapan ikan di masyarakat sangat menguntungkan. Sebab, ada keuntungan lain yang bisa didapatkan dalam bentuk investasi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
BACA JUGA: Menteri Susi Ajak Nelayan Banyuwangi Jaga Terumbu Karang
Kandungan Omega alami di tubuh ikan, lanjut Susi, sangat penting bagi pertumbuhan otak anak-anak Indonesia agar menjadi cerdas dan pintar. Pemerintah ke depan memang sedang memfokuskan peningkatan SDM di era 4.0 yang sudah dicanangkan oleh Presiden.
"Sumber daya alam, teknologi, pasar, tanpa dikelola oleh SDM yang mumpuni forget it, impossible! SDM ini penting," kata Susi.
Menurut Susi, pemerintah Indonesia bervisi, laut bisa menjadi masa depan bangsa Indonesia, dan Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia. "Laut jadi masa depan bangsa berarti adik kita, anak dan cucunya kelak akan menggantungkan atau bisa hidup dari hasil laut," kata Susi.