Selasa, 02 December 2025 00:00 UTC

Pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar ramai dikunjungi para wisatawan, Minggu, 30 November 2025. Foto: Budi Santosa
JATIMNET.COM, Blitar - Deru mesin perahu terdengar sayup di antara deburan ombak Pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar hampir saban pagi. Tak terkecuali, pada Minggu, 30 November 2025.
Beberapa nelayan sudah nampak berlalu lalang di antara deretan perahu yang tertata rapi. Mereka siap melakukan aktivitas mencari ikan di laut sebelum matahari terbit.
Selain ramai oleh hiruk pikuk kehidupan nelayan, Pantai Tambakrejo juga menjadi magnet bagi para wisatawan dari Blitar maupun daerah lain.
Kedatangan mereka untuk berlibur dengan menikmati keindahan panorama pantai. Anak-anak berlarian di atas pasir, pasangan muda nampak duduk sembari memerhatikan gulungan omak yang menepi.
Selain itu, ada pula yang menikmati pemandangan sembari menyantap ikan bakar di lapak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjejer.
Elia, wisatawan asal Lumajang menyatakan bahwa daya tarik Pantai Tambakrejo terletak pada suasana alaminya yang sulit ditemukan di pantai lain.
“Pantai ini alami. Di sini, saya bisa menyaksikan aktivitas nelayan, membeli ikan segar langsung dari perahu, dan tetap menikmati panorama yang menarik,” ujarnya.
Suasana Pantai Tambakrejo, , Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Foto: Budi Santosa
Selain itu, jalur pedestrian juga mulai dibangun agar pengunjung bisa menikmati pantai dengan aman. Namun, perbaikan itu tidak menghilangkan identitas kampung nelayan.
Pemerintah sengaja mempertahankan ruang-ruang untuk aktivitas warga agar wisata dan kehidupan lokal dapat berjalan berdampingan.
Joko, seorang warga yang turut mengelola destinasi wisata Pantai Tambakrejo menyebut bahwa pendekatan itu penting untuk menjaga ruh kawasan.
“Tambakrejo bukan pantai yang diciptakan. Ia lahir dari masyarakat. Tugas kami adalah membuatnya nyaman bagi pengunjung tanpa mengubah jati diri pantai,” jelasnya.
Bagi nelayan dan warga di sana, laut adalah guru yang sabar sekaligus keras. Cuaca bisa berubah kapan saja. Kadang melimpahkan ikan, kadang memaksa mereka pulang dengan tangan kosong. Tetapi, kehidupan tetap berjalan seperti ombak yang terus datang tanpa lelah. Bagi pengunjung, cerita itu menjadi magnet tersendiri.
Wisata perahu keliling teluk, foto di atas dermaga, hingga menikmati momen matahari tenggelam di balik perbukitan menjadi pengalaman yang menawarkan kedekatan dengan alam sekaligus manusia.
Pantai Tambakrejo kini tidak lagi sekadar kunjungan wisata singkat. Banyak wisatawan datang untuk belajar tentang pelestarian laut, budaya nelayan, hingga tradisi larung sesaji yang digelar setiap tahun.
UMKM lokal juga mulai berkembang. Dari warung ikan bakar, toko kerajinan, hingga penyewaan perahu, semua bergerak bersama. Wisata memberi wajah baru pada ekonomi lokal tanpa mencabut akar tradisi.
Pantai Tambakrejo mungkin tidak sepenuhnya sempurna. Infrastruktur masih berkembang beberapa titik memerlukan penataan lebih baik, dan pengelolaan sampah tetap menjadi tantangan.
Namun, satu hal pasti, yakni semangat warga adalah fondasi yang membuat pantai ini terus tumbuh. Dii antara ombak yang tidak pernah mengulang gerakan yang sama, Pantai Tambakrejo mengajarkan bahwa wisata adalah tentang pengalaman yang tak terlupakan tentang tempat yang tidak hanya indah dilihat, tetapi juga hangat dirasakan.
Penulis: Budi Santosa
