Logo

Menpar Proyeksikan Devisa Pariwisata Akan Tembus Rp 260 Triliun

Reporter:

Rabu, 15 May 2019 05:17 UTC

Menpar Proyeksikan Devisa Pariwisata Akan Tembus Rp 260 Triliun

Menteri Pariwisata Arief yahya. Foto: Humas Kemenpar

JATIMNET.COM, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memproyeksikan devisa pariwisata Indonesia akan menembus kisaran USD 17,6 miliar hingga USD 18 miliar atau sekitar Rp 260 triliun. Nilai ini jauh melampaui pendapatan dari Crude Palm Oil (CPO) yang selama ini menjadi penghasil devisa terbesar.

Arief memperkirakan capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga akhir 2019 ini sebanyak 18 juta wisman. “Saya sudah sampaikan angka ini kepada Presiden Joko Widodo ketika ditanya proyeksi pariwisata tahun ini,” kata Arief dalam laman Kementerian Pariwisata, Selasa 14 Mei 2019.

BACA JUGA: Tawale, Surga Tersembunyi di Maluku Utara

Ia menjelaskan, proyeksi 18 juta wisman tersebut, meskipun masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 20 juta, telah menunjukkan pertumbuhan pariwisata Indonesia selama lima tahun ini sudah dua kali lipat atau rata-rata di atas 20 persen pertahun.

“Ketika pertama kali saya menjabat menteri pariwisata pada 2015, kunjungan wisman ketika itu sebesar 9 juta, kemudian dalam perjalanan lima tahun melonjak hingga 18 juta atau tumbuh dua kali lipat,” katanya.

Sementara dari sisi perolehan devisa pariwisata tahun ini diproyeksikan mencapai 17,6 miliar dolar AS hingga 18 miliar dolar AS atau jauh melampaui CPO yang tahun lalu tercatat sebagai penghasil devisa tertinggi di negeri ini.

BACA JUGA: Angkasa Pura I Gandeng Pengelola Borobudur Kembangkan Pariwisata

Tahun lalu, kata Arief, ketika devisa pariwisata mencapai USD16,1 miliar dari kunjungan sebanyak 16,4 juta wisman posisi pariwisata sudah menyamai CPO. Sedangkan devisa dari batubara stabil berada di posisi ketiga.

“Kalau dahulu di era 1980-an ketika migas berjaya, kita menyebut dua sumber terbesar devisa yaitu migas dan nonmigas, sekarang kita ubah sumber devisa pariwisata dan nonpariwisata,” katanya.