Logo

Menkeu Sri Mulyani Sebut Birokrasi Indonesia Masih Berbelit-belit

Reporter:

Jumat, 09 August 2019 10:37 UTC

Menkeu Sri Mulyani Sebut Birokrasi Indonesia Masih Berbelit-belit

Ilustrasi oleh Gilas Audi

JATIMNET.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluhkan birokrasi Indonesia masih berbelit-belit.

Menurutnya, birokrasi yang demikian masih menjadi tantangan pemerintah ke depan. Sebab, birokrasi merupakan suatu hal yang penting terutama untuk menumbuhkan investasi.

"Ini jadi tantangan besar bagaimana bisa mendesain sesuatu yang efisien. birokrat dan birokrasi penting sekali," kata Sri Mulyani, seperti dikutip Suara.com, Jumat 9 Agustus 2019.

BACA JUGA: Sri Mulyani Batasi Tenaga Kerja Asing Dalam Negeri

Kondisi tersebut, lanjutnya, membuat rasio produktivitas Indonesia atau ICOR (Implemental Capital To Output Ratio) Indonesia tinggi.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengungkapkan pemerintahan kini terlalu banyak pembahasan dibandingkan tindakan yang dilakukan.

"Karena ICOR di atas 6 persen, biaya ekonomi pasti tinggi. Itu karena banyak perantara daripada yang benar-benar kerja. Terlalu banyak pembahasan daripada yang mengerjakan. Lebih banyak biaya penunjang daripada inti," ujarnya.

BACA JUGA: Indikator Makro Ekonomi 2020 Telah Pertimbangkan Risiko

Saat ini, katanya,  Indonesia telah mempermudah investasi dengan membuat perizinan satu pintu dengan Online Single Submission.

"Effort sudah dilakukan misal OSS agar investment tidak terlalu banyak menghadapi proses. Dengan teknologi, bisa efisien. Kalau birokrat tidak ada kerjaan, dia akan buat kerjaan dan itu jadi additional cost. Di satu sisi butuh birokrat efisien kompeten, di sisi lain butuh perbaikan efisiensi di pusat maupun daerah," pungkasnya.