Logo

Mendag Lepas Ekspor Baja ke Sri Lanka dan Australia

Reporter:

Kamis, 31 January 2019 06:08 UTC

Mendag Lepas Ekspor Baja ke Sri Lanka dan Australia

Aktivitas peti kemas. Foto: DOK

JATIMNET.COM, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melepas ekspor produk 300 ton baja struktur ke Sri Lanka dan 400 ton plat baja ke Australia, Kamis 31 Januari 2019. Baja tersebut merupakan hasil produksi PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GRP) di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.

Enggar sangat mengapresiasi kinerja PT GRP yang sukses melaksanakan ekspor pertamanya tahun ini.

“Ekspor baja ini merupakan momentum luar biasa. Ini dapat menjadi katalis penting, untuk tidak saja mendorong pertumbuhan industri domestik, namun juga untuk terus menangkap peluang pasar global dan meningkatkan ekspor nasional,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Kamis 31 Januari 2019.

Ia mengatakan besi dan baja merupakan komoditas penting bagi pembangunan suatu bangsa.

BACA JUGA: Kemendag Optimalkan Kegiatan Ekspor-Impor Melalui Laut

Selain itu baja dan besi juga dipakai dalam berbagai industri karena sifat-sifatnya yang bervariasi dan fleksibel, mulai dari industri konstruksi dan bangunan, otomotif, sampai dengan peralatan dapur dan rumah tangga.

“Kinerja ekspor Indonesia perlahan mulai menunjukkan performa yang cukup baik, dan Kemendag terus melakukan penyesuaian berbagai kebijakan dan regulasi,” ujarnya.

Data kementerian perdagangan menyebutkan total ekspor Indonesia pada 2018 mengalami kenaikan. Dari sebesar USD 168,82 miliar pada 2017 menjadi USD 180,06 miliar pada 2018 atau naik sebesar 6,65 persen.

BACA JUGA: Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Baja Terbesar di Dunia

Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD 162,65 miliar atau naik sebesar 6,25 persen.

Adapun untuk ekspor besi dan baja Indonesia pada 2018 mengalami kenaikan yang cukup tajam dari USD 3,33 miliar pada 2017 menjadi USD 5,75 miliar pada 2018 atau naik sebesar 72,40 persen.

Sebagai salah satu perusahaan nasional berorientasi ekspor, saat ini PT GRP telah mengekspor produknya ke berbagai negara di dunia.

Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong agar PT GRP dapat meningkatkan kontribusinya dalam perdagangan global dengan mengembangkan pasar tujuan ekspor ke negara lain, diantaranya ke Amerika Serikat.

BACA JUGA: Kenaikan Peti Kemas Pelindo III Didorong Peningkatan Ekspor

Terutama setelah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Hanwa American Corp dengan Gunung Steel Group untuk ekspor baja batangan sebanyak 50.000 MT.

Sementara itu, CEO PT GRP, Alouisius Maseimilian mengungkapkan PT GRP optimistis kinerja perusahaan dapat terus meningkat, terutama didukung dengan akan beroperasinya fasilitas blast furnace di semester kedua 2019.

Dengan fasilitas terbaru ini, perusahaan memiliki kemampuan meningkatkan kapasitas produksi bahan baku utama berupa slab yang dihasilkan dari penyerapan sumber bijih besi lokal dan mengurangi biaya produksi.

“Fasilitas ini merupakan upaya perusahaan untuk mampu memenuhi kebutuhan baja nasional yang terus meningkat setiap tahunnya, serta membuka peluang penjualan lebih banyak lagi di mancanegara. Peningkatan kemampuan tersebut tentunya berkat dukungan pemerintah, terutama Kemendag, yang membantu mengatasi hambatan perdagangan ekspor melalui berbagai regulasi,” jelasnya.