Senin, 21 January 2019 08:11 UTC
Transportasi laut diharapkan menjadi tulang punggung perdagangan internasional. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Jakarta – Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan ekspor dan impor luar negeri melalui transportasi laut.
Hal tersebut dikatakan Oke usai bertemu Consultative Shipping Group (CSG) yang dihadiri Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen selaku Ketua CSG, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Vegard Kaale.
“Para duta besar menyampaikan hal yang menjadi perhatian CSG yaitu kapasitas Indonesia dalam industri dan perdagangan yang berkaitan dengan jasa angkutan laut asing di Indonesia. Selain itu juga dibahas strategi Indonesia dalam menjaga ketersediaan pasokan produk ekspor dan impor tertentu di pasar global,” kata Oke dalam keterangan resminya, Senin 21 Januari 2019.
BACA JUGA: Industri Manufaktur Jadi Sektor Andalan Dongkrak Nilai Ekspor
Secara umum Kemendag menyampaikan bahwa Indonesia memahami beberapa kekhawatiran CSG.
Oke menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menghambat, serta akan lebih terbuka bagi perusahaan-perusahaan asuransi dan angkatan laut asing yang ingin berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan lokal.
CSG juga membahas tentang komitmen Indonesia dalam berbagai perjanjian perdagangan internasional dan bilateral, termasuk menjaga harga logistik transportasi dan asuransi.
BACA JUGA: Kapasitas Ekspor Jawa Timur Perlu Digenjot
Implementasi asuransi nasional telah tertuang dalam petunjuk teknis Dirjen Perdagangan Luar Negeri yang diterbitkan pada 16 Januari 2019 dan akan diimplementasikan pada 1 Februari 2019, sekaligus dengan pelaksanaan proyek percontohannya.
Sedangkan, implementasi angkutan laut nasional masih dalam tahap penyusunan petunjuk teknis dan rencana implementasinya adalah 1 Mei 2020.
“Kegiatan asuransi yang dimaksud mencakup ekspor untuk dua produk, yakni batubara dan sawit (CPO), serta impor beras dan pengadaan barang pemerintah. Sedangkan, pelaksanaan angkutan laut nasional juga difokuskan pada kegiatan ekspor dan impor produk-produk tersebut,” lanjut Oke.