Logo

Memutus Mata Rantai Covid di Perusahaan, Kemnaker Kampanye GPS

Reporter:,Editor:

Sabtu, 07 November 2020 07:40 UTC

Memutus Mata Rantai Covid di Perusahaan, Kemnaker Kampanye GPS

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah kampanyekan Gerakan Pekerja Sehat (GPS) di PT IRU Trowulan selama di dalam perusahaan. Foto: Karin

JATIMNET.COM. Mojokerto - Menekan dan memutus mata rantai sebaran Covid-19, Kementerian Ketenagakerjaan masif melakukan kampanye Gerakan Pekerja Sehat (GPS) terutama di lingkungan perusahaan. Sebab, dengan gerakan itu menjadikan pekerja sehat di lingkungan saat bekerja.

Sebagai bentuk antisipasi di lingkungan perusahaan, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengecek langsung penerapan gerakan pekerja sehat tersebut. Salah satunya PT Ittihad Rahmat Utama (IRU), berlokasi di Jatipasar, Kecamatan Trowulan. 

Menteri perempuan ini, langsung meninjau proses produksi yang ada di dalam pabrik kretek mitra PT HM Sampoerna TBK. "Saya tadi langsung wawancara proses produksi di Master Production Schedule (MPS) PT IRU, bagaimana protokol kesehatan (prokes) itu diberlakukan di lingkungan perusahaan untuk pekerja," ungkap Ida Fauziyah, usai mencek lokasi produksi pabrik kretek, Sabtu, 7 November 2020.

Dengan berjalannya GPS di perusahaan diharapkan dapat terwujud budaya hidup sehat dan tempat kerja yang aman serta produktif dan beradaptasi dengan kondisi kebiasaan baru. Di samping itu, meski nantinya pandemi sudah berakhir penerapan GPS dilakukan.

BACA JUGA: Adaptasi Covid-19, Kemenparekraf Rumuskan Protokol Kesehatan Berbasis CHSE

Sebab di balik itu banyak manfaatnya, apabila protokol kesehatan benar-benar dilakukan secara ketat. Apalagi di tiap perusahaan itu benar-benar peduli pekerja sehat, sampai-sampai membagikan brosur ke karyawannya.

"Ini luar biasa, saya melihat sendiri secara langsung protokol kesehatan di terapkan mulai dari pekerja itu datang ke tempat kerja, hingga mereka pulang ke rumah. Dan saya juga mendapatkan penjelasan dari Dirutnya, bahwa perilaku hidup sehat dan bersih itu juga dimulai dari rumah masing-masing," ia mengungkapkan.

Mantan anggota DPR RI ini, mengungkapkan bahwa program GPS merupakan implementasi atas Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang ditujukan untuk kehidupan di tengah warga. Perluasan dari Germas ini untuk menyesuaikan implementasi budaya hidup sehat dengan kebutuhan di tempat kerja atau pabrik para buruh.

Program GPS disebutnya memiliki beberapa fokus, yakni deteksi dini penyakit pada pekerja, tempat kerja tanpa asap rokok, aktivitas fisik atau olahraga, penyediaan ruang laktasi, perilaku hidup bersih dan sehat, penggunaan APD, tindakan P3K, dan promosi gizi seimbang.

BACA JUGA: Kemenkes Imbau Jemaah dan Penyelenggara Umrah Patuhi Protokol Kesehatan

"Program GPS bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat di tempat kerja, dan menghilangkan kebiasaan dan perilaku pekerja atau buruh yang kurang sehat," tandasnya.

Sekedar informasi, Kemenaker memiliki tujuh strategi dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di perusahaan. Yakni Pencegahan Covid-19 di perusahaan, Penyusunan Pedoman Perencanaan Keberlangsungan Usaha, Penyusunan Panduan Kembali Bekerja.

Selanjutnya Perlindungan pekerja dalam Program JKK pada kasus Covid-19 akibat kerja, Peningkatan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan, Peningkatan kolaborasi dengan stakeholder, dan terakhir adalah Publikasi melalui media sosial, seperti publikasi kehumasan, Posko K3 Corona, dan portal sistem pelayanan K3 (Teman K3).