Logo

Masalah Keamanan, Lima WBP Lapas Mojokerto Positif Covid-19 Batal Jalani Isolasi di Puskemas

Reporter:,Editor:

Sabtu, 29 August 2020 09:00 UTC

Masalah Keamanan, Lima WBP Lapas Mojokerto Positif Covid-19 Batal Jalani Isolasi di Puskemas

BLOK TAHANAN DISEMPROT. Salah satu blok yang menjadi tempat hunian WBP di Lapas Klas IIB Mojokerto dilakukan penyemprotan disinfektan. Foto: Humas Lapas Klas IIB Mojokerto/ Dokumen

JATIMNET.COM, Mojokerto - Lima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Klas IIB Mojokerto yang terkonfirmasi positif Covid-19 batal menjalani isolasi di rumah sakit maupun Puskesmas Gondang. Kini kelimanya harus menjalani isolasi mandiri di lingkungan lapas.

Batalnya isolasi di rumah sakit maupun ke Puskesmas, lantaran faktor keamanan yang sangat minim pengawasan. Seperti takut kabur alias melarikan, meski nantinya itu ada petugas dari lapas yang melakukan penjagaan.

"Kami lakukan isolasi mandiri lagi di dalam Lapas. Mereka ditempatkan di gedung bengkel kerja yang jaraknya sekitar enam meter dari blok hunian warga binaan lainnya," kata Kasi Binadik Lapas Klas IIB Mojokerto Andik Prasetyo, saat dikonfirmasi jatimnet.com, Jumat 28 Agustus 2020.

Gedung bengkel yang menjadi isolasi terhadap kelima WBP yang positif Covid-19 tersebut mempunyai luas sekitar 6x15 meter. Meski menjalani isolasi mandiri, protokol kesehatan juga tetap diperhatikan. Petugas jaga nantinya juga dibagi menjadi tiga shif dengan dua orang.

BACA JUGA: Cegah Makin Meluasnya Sebaran Covid-19, Isolasi Lima WBP Lapas Mojokerto Dipindah

Andik juga mengungkapkan mengenai batalnya menjalani isolasi di rumah sakit maupun Puskesmas Gondang, yakni alasan keamanan dan minim pengawasan. Seperti keberadaan tiga jendela yang langsung menghadap ke lahan kosong keluar gedung puskesmas. 

Pada dasarnya mereka adalah narapidana dengan kasus penipuan dan narkoba, membuat petugas masih dibayangi waswas jika dipaksakan diisolasi di luar lapas dengan sistem ruangan yang tidak terjamin keamanannya.

"Karena statusnya OTG, pergerakan mereka masih gesit. Khawatir kalau misal mereka melarikan diri juga kalau diisolasi di ruang yang sudah ditentukan pihak puskesmas," tegasnya.

Tak hanya faktor keamanan yang membuat kelima narapidana urung dilakukan isolasi di Puskesmas Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Namun, pihak puskesmas mengkhawatirkan adanya kondisi penurunan imun para pasien suspect lain, yang sudah lebih dulu melakukan isolasi di puskesmas tersebut.

BACA JUGA: Pasca 14 Orang Positif, Lapas Mojokerto Jadi Klaster Baru Sebaran Covid-19

"Petugas medis yang ada di Puskesmas Gondang juga ada kekhawatiran, jika lima napi dijadikan satu dengan pasien lainnya. Itu kan cukup bahaya. Apalagi, rasa takut atau drop itu beresiko pada penurunan kekebalan imun dalam tubuh," jelasnya.

Hanya saja lantaran diisolasi di ruang bengkel kerja yang berada di lingkungan Lapas, otomatis membuat pembinaan kemandirian WBP pun berhenti selama proses isolasi sekitar enam hari ke depan.

Meksi dirasa memungkinkan, pemakaian gedung itu membuat pembinaan berbagai kemandirian untuk para napi lain di dalam lapas terhenti. Di antaranya, produksi sepatu, sandal, tas, menjahit, permusikan, pertukangan, las, hingga loundry. "Pembinaan kemandirian napi saat ini lumpuh untuk sementara waktu," imbuhnya.