Selasa, 25 August 2020 11:00 UTC
BLOK TAHANAN DISEMPROT. Salah satu blok yang menjadi tempat hunian WBP di Lapas Klas IIB Mojokerto dilakukan penyemprotan disinfektan. Foto: Humas Lapas Klas IIB Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pasca 14 orang di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Mojokerto dinyatakan positif Covid-19. Dengan rincian, lima adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan sembilan dari petugas Lapas.
Dengan begitu, sebaran Covid-19 di Lapas Klas IIB Mojokerto tersebut menjadi klaster baru. Hal tersebut dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gaguk Tri Prasetyo. Bahwasannya kini sedang melakukan pemantauan dan tracing klaster baru di lapas yang hingga kini belum selesai.
"Dianggap apakah ini klaster? otomatis ini klaster baru dari Lapas. Sudah dilaporkan juga sama Kadinkes, klaster baru di Lapas," kata Gaguk, Selasa 25 Agustus 2020.
Ia juga mengungkapkan, sembilan petugas Lapas ini rinciannya adalah empat penjaga, empat staf dan satu tenaga kesehatan (Perawat). Kini mereka semuanya, baik petugas Lapas maupun WBP menjalani isolasi.
BACA JUGA: 14 Orang di Lapas Mojokerto Positif Covid-19
"Yang lima WBP tetap isolasi mandiri di Lapas, sementara tiga petugas karantani mandiri ke kampung halaman masing-masing di luar kota, lima petugas di rundin milik Lapas, satu petugas lagi di rusunawa," ujarnya.
Sesuai informasi dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Pemkot sudah menyuplai vitamin dan probiotik sebagai langkah penanganan terhadap 14 orang dari Lapas Mojokerto yang positif terpapar Covid-19 tersebut.
Sementara, Kasi Binadik Lapas Klas IIB Mojokerto Andi Prasetyo tak menyangkal, jika lingkungan Lapas dinyatakan menjadi klaster baru sebagai sebaran Covid - 19.
"Kami tidak meyangka Lapas Mojokerto ini menjadi klaster penyebaran covid-19 padahal protokol kesehatan. Virus ini sulit ditracingnya dari mana, tapi kami sudah berkordinasi dengan pimpinan pusat dan pemerintah daerah" ujar Andik, saat dikonfirmasi Jatimnet.com melalui saluran telepon, Selasa, 25 Agustus 2020.
BACA JUGA: Dua Warga Lapas Porong Positif Covid-19
Kendati tracing penyebaran virus SarsCov-2 ini sulit di tracing untuk awal penyebaran berasal dari mana saja. Pihak Lapas tetap melakukan langkah antisipasi penyebaran secara masif.
Yakni, menambah intensitas penyemprotan disinfekatan, caring atau berjemur petugas bersama WBP, bahkan seluruh pakaian dan tempat tidur WBP pun ikut dilakukan caring, dan pemberian multivitamin, serta probiotik.
"Tadinya penyemprotan disinfektan di seluruh lingkungan Lapas cuman sekali, sekarang ditambah jadi dua kali seminggu. Caring jatah WBP juga jadi ditambah dua sampai tiga kali seminggu secara bergantian. Terakhir pemberian multivitamin dan probiotik yang secara mandiri Lapas sediakan, untuk WBP dan petugas," tandasnya.