Senin, 24 August 2020 11:20 UTC
POSITIF COVID-19. Sebanyak 14 orang di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Mojokerto, terkonfirmasi positif Covid-19. Foto: Karin.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebanyak 14 orang di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Mojokerto, terkonfirmasi positif Covid-19. Rinciannya, lima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan sembilan petugas Lapas Klas IIB.
Mengenai hal tersebut dibenarkan Kalapas Klas IIB Mojokerto, Wahyu Susetyo, dan kini yang positif sedang menjalani isolasi. "Sebanyak lima orang narapidana kita isolasi di ruang khusus di dalam Lapas, yang semuanya dalam kondisi baik dan saat ini tidak ada keluhan. Sedangkan sisanya sembilan orang petugas, kita isolasi di rumah dinas yang terletak di depan Lapas," katanya, pada awak media, Senin, 24 Agustus 2020.
Wahyu Susetyo menjelaskan, lima orang WBP positif Covid-19 ini diketahui setelah Lapas Klas IIB yang dihuni sekitar 600 WBP ini melakukan screening rapid test terhadap 40 narapidana. Hasilnya reaktif sejak pada 13 Agustus.
Di waktu yang sama, sebanyak 82 petugas Lapas juga menjalani rapid test. Hasilnya terdapat sembilan orang positif Covid-19. Mereka terdiri dari empat penjaga, satu perawat, dan empat staf. Melihat hasilnya reaktif, kemudian dilakukan tes swab pada Selasa, 18 Agustus 2020 dan Rabu, 19 Agustus 2020. “Dari hasil swab test inilah 14 orang memang positif Covid-19,” ujarnya.
BACA JUGA: Dua Warga Lapas Porong Positif Covid-19
Wahyu mengungkapkan, kelima narapidana yang terkonfirmasi positif ini merupakan tahanan kasus penipuan dan narkoba. "Satu kasus penipuan, dan empat lainya narkoba. Rata rata usai di bawah 44 tahun," terangnya.
Masih kata Wahyu, masuknya virus berbahaya ini diduga berasal dari keluar masuk petugas lapas, dan juga makanan yang dikirim oleh keluarga napi dari luar lapas.
"Sejak pandemi ini merebak, jadwal besuk sudah kita hapus, tapi untuk yang nitip makanan masih kita terima. Mungkin itu bisa jadi celah masuknya virus ini. Tapi bisa jadi virus itu masuk lewat petugas kita sendiri, karena mereka yang bebas berinteraksi diluar lapas," ujarnya.
Untuk tindak lanjut, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Pemda Kota Mojokerto dan juga Dinas Kesehatan. Rencananya, akan ada sebanyak 45 orang yang warga binaan yang akan di rapid test karena diketahui pernah memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan.
Saat ini, Lapas Kelas IIB tengah dihuni sebanyak 642 warga binaan. Jumlah itu, dinilai melebihi kapasitas maksimum atau over load. "Sebenarnya Lapas sini hanya diisi 344 warga binaan. Sekarang 642 otomatis over load 100 persen," imbuhnya.