Selasa, 18 May 2021 02:40 UTC
PENYEKATAN MUDIK: Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi, didampingi PJU saat memimpin langsung penyekatan dua pintu exit tol Mojokerto, Kamis 6 Mei 2021, dinihari. Foto : Karin/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara virtual terkait pelaksanaan pengetatan maupun larangan mudik.
Ia menyempatkan memantau kondisi lalu lintas yang terpantau pada 14 UPT Dishub Jatim. Terdiri dari 11 UPT LLAJ, 2 UPT Pelabuhan, dan 1 UPT Bandara Abdulrachman Saleh.
Sebab, mulai hari ini, Selasa 18 Mei 2021, sudah tidak ada larangan kendaraan antar provinsi. Penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh juga sudah mulai beroperasi.
Selanjutnya, kata dia, akan ada pengetatan kembali sesuai dengan Adendum Surat Edaran No. 13 Satgas Covid akan berlangsung pada 18-24 Mei 2021.
Baca Juga: Terjaring di Posko Penyekatan Mudik, 12 Pelajar Asal Sumantera Jalani Swab dan Karantina
Khofifah mengingatkan agar tetap dilakukan kewaspadaan berganda untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terutama pada 14 sampai 21 hari pasca 1 Syawal 1442 H atau 13 Mei 2021.
Karenanya, Mantan Mensos RI itu meminta Kepala Dishub dan Dinkes Jatim untuk terus bersinergi dan siap siaga mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jatim. Dalam hal ini, Dinkes Jatim bertugas sebagai hilir, Dishub sebagai hulu dalam pencegahan Covid-19.
Antisipasi dan mitigasi tidak hanya dilakukan Dishub Jatim, tetapi harus dilakukan secara teknis oleh Dinkes Jatim.
“Terima kasih seluruh tim Dishub dan Dinkes Jatim. Kerja keras seperti ini harus terus disinergikan. Dalam posisi seperti ini, Dinkes harus menyatu dengan gerak Dinas Perhubungan Jatim. Jadi hulunya klir, hilirnya klir," ujar Khofifah, Senin 17 Mei 2021.
Baca Juga: Pemprov Jatim Bagi Tujuh Rayonisasi Mudik
Khofifah mencontohkan, salah satu bentuk sinergi yang bisa dilakukan yaitu ada penyiapan Swab Antigen dan Genose dari Dinkes Jatim. Tes Covid-19 itu akan ditempatkan di sejumlah titik-titik UPT Dishub Jatim, seperti di terminal, pelabuhan dan Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang.
“Meski hari ini terakhir larangan mudik, tetapi kita tetap ketat. Kita pastikan antigen masing-masing titik siap. Kalau tidak antigen, disiapkan GeNose," katanya.
"Jangan lupa untuk menyemprot disinfektan di terminal dan pelabuhan. Tidak boleh kendor untuk menjalankan protokol kesehatan. Ini penting untuk tetap menjaga bersama pengendalian Covid-19,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono menjelaskan, prediksi penumpang kendaraan umum jika tidak ada larangan mudik akan mencapai 1,925 juta penumpang.
Dengan adanya larangan mudik ini, prediksi dari Dishub Jatim mencapai 283.943 penumpang. Namun realisasi hingga saat ini di lapangan mencapai 210.469 penumpang atau setara dengan 10,92 persen.
