Minggu, 16 June 2019 03:25 UTC
PIROGRAFI. Lukisan bakar karya Fauzan Sobri, dari Gambar Gus Dur hingga Bob Marley. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Sejumlah stan berjajar di lokasi Festival Bambu Gintangan Banyuwangi, Sabtu 15 Juni 2019. Mereka memamerkan sejumlah produk usaha mikro mulai dari makanan, hasil kerajinan anyaman, tanaman imitasi, suvenir serta produk-produk lain.
Salah satu stan tampak memamerkan sejumlah lukisan. Si empunya stan, Fauzan Sobri (39) menyebut lukisan yang dipamerkannya ini sebagai lukisan bakar. Ia menggunakan teknik pirografi dalam membuat karya-karyanya ini.
Garis-garis hitam membentuk wajah atau benda lain dengan latar kayu cokelat yang sekaligus menjadi medianya. Teknik lukis bakar ini tidak menggunakan kuas, kanvas, dan pewarna. Namun, pelukis menggambarkan objek lukisan ini pada permukaan kayu dengan solder panas.
BACA JUGA: Uniknya Karnaval Busana Bambu di Banyuwangi
"Alatnya seperti solder, pakai listrik," kata Fauzan, sapaan Fauzan Sobri setelah gelaran karnaval busana bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi itu.
Ada gantungan kunci terbuat dari bambu yang dilukisi wajah berbagai tokoh. Ia menjual gantungan kunci itu antara Rp 10 hingga Rp 15 ribu per buah. Ada wajah Presiden Ketiga RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, para kiai besar, hingga Bob Marley di gantungan kunci yang dibikinnya itu.

GANTUNGAN KUNCI. Lukisan bakar pada gantungan kunci berambar Gus Dur hingga Bob Marley. Foto: Ahmad Suudi
Ada juga lukisan dalam pigura berukuran 35 cm kali 47 cm, seharga Rp 150 ribu bergambar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bob Marley, hingga sang Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno.
"Saya sudah sering kirim ke Lombok, wajah Madonna, Bob Marley, dan Mona Lisa. Selain itu sudah terjual ke Mesir, Belanda, Australia dan Hongkong," cerita Fauzan.
Untuk menyelesaikan satu lukisan berpigura, dia membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari. Sementara untuk gantungan kunci, ia bisa membuat sebanyak 50 hingga 75 buah per hari.
BACA JUGA: Festival Patrol Meriahkan Malam Ramadan di Banyuwangi
Semua produk masih dibuatnya sendiri karena belum ada orang lain yang bisa melukis dengan teknik pirografi di Gintangan. Pelukis harus menciptakan bentuk dari garis arang hitam yang terbakar solder.
Keterampilan itu didapatnya tahun 2017 di Bandung saat melihat seorang seniman mengerjakannya. Fauzan yang sebelumnya suka menggambar dan kerap melukis ucapan selamat datang untuk orang pulang haji tidak mengalami kesulitan besar saat mempelajarinya.
"Kebetulan saya suka menggambar, saya terapkan di sini. Kalau ada yang mau belajar memang sebaiknya yang sudah bisa menggambar," pungkas Fauzan.