Uniknya Karnaval Busana Bambu di Banyuwangi

Ahmad Suudi

Reporter

Ahmad Suudi

Minggu, 16 Juni 2019 - 01:29

uniknya-karnaval-busana-bambu-di-banyuwangi

ACTION. Festival Bambu Gintangan 2019 beraksi di atas panggung. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Sebuah karnaval busana dari Bambu digelar di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 15 Juni 2019. Kegiatan ini pemerintah desa setempat untuk memotivasi warganya berinovasi membuat produk kerajinan bambu.

Bila sebelumnya kerajinan bambu yang mereka produksi hanya berupa perabot rumah tangga, kini berkembang menjadi produk fesyen yang dipamerkan di acara karnaval.

Sebanyak 50 peserta memamerkan kostumnya dengan diiringi musik dengan hentakan dan ritme cepat jenis tradisional maupun modern. Berbagai gaya mereka peragakan di panggung hingga jalan utama desa.

BACA JUGA: Serunya Festival Balon Udara Di Ponorogo

"Sekarang produk kerajinan bambu warga kami sudah masuk hotel, berupa kursi dari bambu, dipan, yang kami kenalkan sebagai produk berbahan alam," kata Kepala Desa Gintangan Rusdianah setelah acara.

Menurut Rusdianah, festival ini mengadopsi pegelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Ia yakin kegiatan ini mampu meningkatkan minat kaum muda kembali menekuni kerajinan bambu.

FESYEN BAMBU. Festival Bambu Gintangan 2019 beraksi di atas panggung. Foto: Ahmad Suudi

Pasalnya produk kerajinan bambu Gintangan telah menembus pasar ekspor ke Timur Tengah, Jepang, Korea dan Australia.
Acara tahun ini bertema Agung Wilis yang merupakan Raja Blambangan yang makamnya diyakini berada di desa Gintangan ini.

Rusdianah berharap gelaran ketiga Festival Bambu Gintangan ini semakin meningkatkan minat para pembeli maupun warganya sebagai produsen kerajinan. "Dulu yang mau menganyam hanya yang berusia lanjut, sekarang kaum milenial juga mau ikut menganyam," ujarnya.

BACA JUGA: Film Keluarga Cemara Diputar di Festival ASEAN London

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan kualitas karnaval ini cukup bagus. Bahkan sebagian peserta akan dibawa dan turut tampil dalam BEC tahun ini.

"Sangat layak masuk festival, karena keunikan desanya yang hasilkan produk kerajinan bambu," kata Bram, sapaan Muhammad Yanuar Bramuda.

Ia akan memanfaatkan kerajinan bambu ini sebagai wadah atau bungkus untuk oleh-oleh pada acara-acara besar. Misalnya oleh-oleh yang akan diberikan pada tamu-tamu kehormatan even BEC. "Kami ingin menghidupkan kembali destinasi wisata kerajinan bambu Gintangan di Banyuwangi," kata Bram.

 

Baca Juga