Senin, 17 June 2019 08:56 UTC
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih dan sejumlah anggotanya menggelar konferensi pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Senin 17 Juni 2019. Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
JATIMNET.COM, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melibatkan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam proses penjaringan calon. BNPT nantinya diminta untuk melacak rekam jejak calon pimpinan lembaga anti rasuah ini ihwal ada tidaknya keterlibatan dengan radikalisme.
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih mengatakan keterlibatan BNPT dimaksudkan untuk memeriksa rekam jejak para calon pimpinan KPK apakah yang bersangkutan memiliki keterlibatan dengan radikalisme maupun lainnya.
"Kami lihat keadaan Indonesia, berbagai hal dinamika yang terjadi adalah kaitannya dengan radikalisme sehingga pansel tidak mau kecolongan ada yang kecenderungannya ke sana," ucapnya dalam konferensi pers selepas pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Senin 17 Juni 2019.
BACA JUGA: Pansel Cari Calon Pimpinan KPK yang Out of The Box
Tentunya, kata Yenti, pihaknya akan menggunakan penilaian-penilaian yang bisa dilakukan secara psikologis, klinis dan data-data dari BNPT itu sendiri.
Yenti mengatakan selain melibatkan BNPT, pihaknya juga akan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam melakukan seleksi calon pimpinan KPK. Keterlibatan dua badan tersebut melengkapi badan dan lembaga lainnya yang sebelumnya turut terlibat.
"Kali ini kami menambahkan tracking, yang standar adalah (dari) polisi, jaksa, KPK, BIN, dan PPATK, sekarang BNPT dan BNN," ungkap Yenti dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com.
Penambahan pihak-pihak yang akan turut melacak rekam jejak calon pimpinan KPK tersebut merupakan upaya dari pansel untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan yang mendesak sekaligus menyesuaikan dengan keadaan di Indonesia saat ini.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tetapkan Sembilan Orang Menjadi Pansel Pimpinan KPK
Keterlibatan BNN dibutuhkan untuk melacak rekam jejak dan adanya kemungkinan seorang calon merupakan pengguna narkoba atau bahkan memiliki keterlibatan dengan sindikat-sindikat narkoba.
"Ini juga penting. Karena di beberapa negara itu hal yang sangat mungkin dalam pemilihan apapun orang yang terpilih itu ternyata yang membackingnya adalah kartel-kartel narkoba," ungkap Yenti.
Adapun pansel calon pimpinan KPK 2019-2023 yang hadir adalah ketua pansel Yenti Ganarsih, wakil ketua pansel Indriyanto Senoadji, dan para anggotanya, yaitu Harkristuti Harkrisnowo, Hamdi Moeloek, Marcus Priyo, Hendardi, Al Araf, Diani Sadia, dan Mualimin Abdi.