Rabu, 03 July 2019 04:35 UTC
MENCARI. Kapolres Bondowoso AKBP Ferbriansyah melakukan penyisiran sekitar Bukit Piramid untuk mencari keberadaan korban hilang, Thorik Riski Maulidah (15). Foto : Doc Polres Bondowoso
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Thorik Riski Maulidah (15), warga Perumahan Villa Kembang Nangkaan, Desa Sukowiryo, Kecamatan-Kabupaten Bondowoso, hilang di Bukit Piramid, Pegunungan Argopuro, Kabupaten Bondowoso, Senin 24 Juni 2019.
Kepada tim pencari, tiga orang kawan Thorik menceritakan perjuangan mereka mendaki dan menuruni puncak Bukit Piramid, termasuk ketika kabut mulai datang hingga Thorik menghilang.
Laporan Pos Basarnas Jember menerangkan, empat pendaki remaja ini berangkat ke bukit pukul 05.00 WIB pagi dari arah Kecamatan Curahdami, Senin 24 Juni 2019.
Sampai di kaki Bukit Piramid sore hari, mereka tetap melanjutkan peralanan ke puncak. Namun seorang di antaranya berhenti di punggung naga atau punggungan bukit yang memanjang karena terlalu lelah.
BACA JUGA: BPBD Belum Temukan Pendaki Remaja di Gunung Piramid
Thorik masuk dalam barisan yang melanjutkan perjalanan ke puncak Bukit Piramid hingga berhasil mengabadikan Matahari terbenam atau sunset di sana.
Setelah itu, tiga remaja turun dari puncak bukit. Karena lereng curam dan langit mulai gelap, mereka melakukan berbagai cara untuk berjuang menuruni bukit.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bambang Sutrisno, mengatakan, Thorik menuruni bukit dengan cara merangkak mundur.
Dia berada di urutan paling belakang, sedangkan kawan-kawannya turun dengan cara ngesot atau menyeret diri ke depan sambil duduk. Upaya itu mereka lakukan agar tak tergelincir jatuh ke jurang.
BACA JUGA: Pendaki Hilang di Gunung Piramid Bondowoso, Petugas Masih Mencari
Beberapa saat kemudian, kabut datang menghampiri mereka. "Ayo ayo, yang PD, yang PD (percaya diri)," kata Bambang, Selasa 2 Juli 2019, menirukan ucapan Thorik yang diperagakan kawan-kawannya saat diperiksa.
Namun, setelah itu kawan-kawan Thorik tak bisa melihatnya atau mendengar suaranya lagi.
Kawan-kawannya kembali turun ke desa terdekat di Kecamatan Curahdami untuk melaporkan kehilangan hingga pencarian dilakukan selama sepekan yang tidak menunjukkan hasil temuan berarti.
"Kata Basarnas terlalu berbahaya jalur pendakiannya, bukit itu terlalu curam, lebar jalan jalur pendakian hanya sekitar 40 sentimeter di atas punggung naga bukit. Belum diperuntukkan untuk pendakian," kata Bambang lagi.
BACA JUGA: Suhu Udara di Puncak Ijen Dua Derajat Celsius
Catatan lain, dari laporan Basarnas Jember, bahwa tidak ada saksi yang melihat korban terpisah dari rombongan atau jatuh tergelincir dari tebing dan jatuh ke dalam jurang.
Lokasi medan berbahaya untuk dilalui, di mana jurang di kanan dan kiri cukup dalam. Dan tidak ada mata air di area Bukit Piramid.
Nety Reisyana (39) pendaki asal Banyuwangi yang pernah ke Bukit Piramid tahun 1996 mengatakan puncak bukit meruncing dan lerengnya terjal hingga sulit untuk dinaiki dan dituruni.
Cara lebih aman yang dilakukan para pendaki memang naik dan turun dengan merangkak atau ngesot.
BACA JUGA: Kemarau, Pendaki Gunung Lawu Diminta Waspadai Suhu Dingin Ekstrem
"Kalau ada pendampingnya yang kenal medan dengan baik, atau dia dibekali dengan ilmu mountaineering dan kepecintaalaman gak apa-apa. Tapi kalau blas gak ngerti, sebaiknya jangan mendaki ke sana," kata pendaki wanita yang telah menaklukkan Raung, Semeru, Kerinci dan beberapa gunung lainnya itu.
Imbauan yang sama disampaikan Wakil Kepala Polres Bondowoso Kompol David Subagio agar pendaki tidak naik ke Bukit Piramid karena pencarian masih dilanjutkan.
Pihaknya juga tengah menunggu laporan warga sekitar bila melihat tanda-tanda yang mengarah pada keberadaan Thorik.
"Saya rasa itu bukan tempat wisatawan. Masing-masing pendaki biasanya mencari tantangan dan tempat yang baru, kita imbau setelah ada korban seperti ini, pendaki tidak menuju ke Bukit Piramid, karena Basarnas juga terus melakukan proses pencarian, khawatir mengganggu proses pencarian," ujar David.
BACA JUGA: Fenomena Frozen Bromo Jadi Daya Tarik Wisatawan Lokal
Sebelumnya TNI-Polri, relawan, dengan dukungan Basarnas melakukan pencarian lanjutan, Senin 1 Juli 2019, sementara pencarian resmi berakhir sehari sebelumnya, setelah berlangsung selama sepekan. Namun hingga kegiatan pencarian tambahan itu, keberadaan Thorik belum terdeteksi.
"Kami menyisir tempat-tempat yang belum disisir Basarnas, namun hingga kini belum ada tanda-tanda kemungkinan keberadaan korban. Ini masih kita evaluasi dan kami dalami dengan memeriksa kawan-kawan korban," pungkas David.