Logo

Konsep Zero Waste Jadi Solusi Cerdik Atasi Permasalahan Limbah Fashion

Reporter:,Editor:

Jumat, 17 December 2021 07:00 UTC

Konsep Zero Waste Jadi Solusi Cerdik Atasi Permasalahan Limbah Fashion

Program Desain Fashion and Tekstil (DFT) UK Petra menggelar pameran karya mahasiswa angkatan 2019, 2020 dan 2021 bertajuk Innofashion Fair 2021. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya ­- Program Desain Fashion and Tekstil (DFT) UK Petra menggelar pameran karya mahasiswa angkatan 2019, 2020 dan 2021 bertajuk Innofashion Fair 2021 secara online dan offline, mulai 16-18 Desember 2021.

Untuk pameran offline, berlangsung di Galeri Q3 kampus UK Petra. Sedangkan pameran online dapat diakses melalui Instagram DFT @dft.ukpetra, web DFT fashion.petra.ac.id, YouTube petra.id/Youtube Innofasion dan Zoom (link zoom).

Ketua acara Innofashion Fair 2021 Poppy Firtatwentytyna Nilasari mengatakan bahwa pameran ini dimaksudkan untuk mengajak para mahasiswa DFT UK Petra agar ikut bertanggung jawab terhadap karyanya, dengan menyulap limbah kain menjadi aplikasi desain yang apik dalam sebuah pakaian.

“Indonesia kini darurat limbah tekstil, banyak kain-kain yang menggunung. Oleh karena itu para mahasiswa DFT UK Petra juga belajar apa itu sustainable fashion, salah satunya zero waste (nol limbah/tidak membuang kain). Harapannya para mahasiswa DFT UK Petra akan meminimalkan penggunaan kain saat menghasilkan karya,” kata Poppy.

Baca Juga: Terima Penghargaan Perpusnas, UK Petra Jadi Satu-satunya Perpustakaan Perguruan Tinggi di Surabaya

Innofashion Fair 2021 ini tak hanya menampilkan pameran karya desain pakaian mahasiswa secara onsite saja tetapi juga dimeriahkan oleh video 3D Animasi, talkshow dan webinar. Sebanyak 24 karya baju dari tujuh mata kuliah di DFT UK Petra dipamerkan selama tiga hari berturut-turut.

Ketujuh mata kuliah yang turut berpartisipasi dalam pameran ini diantaranya Media Komunikasi Visual, Creative Fabric, Fashion Design, Design Thinking, Tekstil Dasar, Prinsip & Elemen Desain, serta Digital Fashion.

“Hari pertama (Kamis, 16 Desember 2021) dimeriahkan dengan fashion show secara offline tiga baju berkonsep zero waste. Akan tetapi para pengunjung juga dapat menikmati secara online,” ia menjelaskan. 

Seperti dalam pakaian Waste Kimono Outer yang diperagakan oleh model dari mahasiswi UK Petra. Pakaian ini berupa baju luaran (outer) kimono dengan konsep zero waste. Untuk mendapatkan busana dengan nol limbah maka digunakan teknik pola persegi panjang sesuai dimensi kain.

Baca Juga: 30 Mahasiswa UK Petra Lolos Magang Berkualitas dan Studi Independen

Karya mahasiswa dari mata kuliah Creative Fabric ini bahkan menggunakan gabungan beberapa kain. Meski hasil dari gabungan beberapa potongan kain, namun kimono ini menjadi sangat apik sebab diberi hiasan aplikasi yo-yo, tuck, dan ruffle, serta ditambahkan lagi satu hiasan bebas dari teknik creative fabric lainnya seperti unfinished, slow stitching dan bordir.

“Pada koleksi ini kami menggunakan pola yang memang hanya dipotong tapi tidak sampai terputus. Jadi tidak ada kain yang terputus, langsung dijahit dan bisa digunakan kembali," kata Brigitta T. Halim, salah satu mahasiswi DFT UK Petra yang hasil karya Waste Kimono Outer-nya diperagakan oleh model dalam fashion show Innofashion Fair 2021.

"Tapi agar lebih menarik kami menambah creative fabric. Creative fabric itu memanipulasi fabric kainnya agar yang tadinya polos tanpa gambar bisa jadi tekstur baru, bentuk baru,” sambungnya.

Mahasiswi semester lima tersebut mengaku membutuhkan waktu sekitar dua minggu hanya untuk realisasi Waste Kimono Outer-nya. Sedangkan desainnya paling lama dua hari di luar dua minggu itu. Saat ditanya kendala, mahasiswi berkacamata tersebut mengaku kendalanya ada pada kerapian.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, POF Jadi UK Petra Rumah Kedua

“Karena ini detail dan semuanya satu-satu, masing-masing kan sendiri, maksudnya detail dan harus rapi, karena kalau nggak rapi itu kelihatan, miring dikit itu kelihatan,” ia mengungkapkan.

Berbeda dengan Brigitta, Ivana Stephanie yang hasil karya Waste Kimono Outer-nya juga turut memeriahkan fashion show Innofashion Fair 2021 mengaku jika kendala dalam Waste Kimono Outer-nya terletak pada pembuatan creative fabric.

“Kendalanya waktu bikin creative fabricnya, karena ada empat macam creative fabric dan semuanya harus kita bikin manual, ada kayak yo-yo, ruffle, itu yang butuh waktu lama. Untuk yang garis-garis juga harus dihitung dan digarisin satu-satu, jadi cukup lamanya disitu,” kata Ivana.

Nah dengan adanya Innofashion Fair 2021 berkonsep zero waste ini, diharapkan dapat mengurangi limbah kain terbuang yang biasanya itu banyak dihasilkan dalam pembuatan suatu baju.

“Biar orang-orang lebih mikir ternyata walaupun kita tidak buang-buang kain ternyata juga bisa jadi baju yang bagus, berharap orang-orang lebih poin ke situ, lebih bisa merhatiin tentang limbah-limbah fashion, biar limbah-limbah kain semakin berkurang,” kata Clarissa Wirogo saat ditemui seusai fashion show Waste Kimono Outer hasil karyanya.