Minggu, 26 January 2020 07:37 UTC
PUKUL BEDUG. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Masjid Muayyad di Wonocolo Surabaya, Minggu 26 Januari 2020. Khofifah meminta ada jaiman kesehatan terhadap sembilan mahasiswa Unesa di CCNU, Wuhan. Foto: Baehagi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin memastikan kondisi sembilan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menimba ilmu di Kota Wuhan Provinsi Hubei, Cina. Pihaknya cemas lantaran kota tersebut terjangkit penyakit pneumonia wuhan yang disebabkan virus corona.
Saat ini Khofifah intens menjalin komunikasi dengan Rektor Unesa, Prof Nurhasan untuk mengetahui kondisi terkini mahasiswanya di kota Wuhan. Orang nomor satu di pemerintah Jatim itu mengaku sedikit lega, lantaran informasi yang didapat menyebutkan sembilan mahasiswa Unesa belum terinfeksi corona virus.
“Saya rasa pak rektor akan terus menjalin komunikasi, dan kami minta pak rektor untuk memastikan bahwa mereka dalam perlindungan yang aman,” kata Khofifah usai meresmikan Masjid Muayyad di Wonocolo Surabaya, Minggu 26 Januari 2020.
BACA JUGA: KKP Kelas I Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan Corona Virus di Bandara Juanda
Kesembilan mahasiswa Unesa tersebut melakukan kunjungan ke Wuhan dalam rangka belajar. Mereka mendapat beasiswa untuk memperdalam Bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU) di kota tersebut.
Belum ada kabar tentang kepulangan seluruh mahasiswa itu ke tanah air. Kota Wuhan yang menjadi titik awal tersebarnya virus, saat ini telah diisolasi. Tidak ada penerbangan baik masuk maupun ke luar kota itu.
Sejauh ini Khofifah mengaku belum mengetahui kapan kepulangan kesembilan mahasiswa Unesa tersebut. “Sebaiknya (ditanyakan) ke pak rektor, kan beasiswanya melalui Unesa,” ungkap Khofifah.
Sementara itu, Rektor Unesa, Prof Nurhasan memastikan sembilan mahasiswanya di Wuhan, Cina dalam keadaan sehat dan tidak terinfeksi virus corona. Pihaknya akan terus memantau kondisi mereka secara berkala.
BACA JUGA: Dinkes Surabaya Waspadai Penularan Pneumonia Wuhan
“Kami sudah menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cina untuk melihat perkembangan seluruh mahasiswa Indonesia di sana,” ujar Nurhasan.
Saat ini, lanjut Nurhasan, seluruh mahasiswa berada di dalam kampus CCNU dan telah mendapat penanganan dari kampus setempat. “Sudah ada penanganan dari pihak kampus, khususnya mahasiswa asing,” kata Nurhasan.
Mantan pengurus KONI Jatim itu menambahkan di CCNU telah disediakan alat pengukur suhu dan pengecekan khusus setiap malam di setiap asrama. Selain itu, ada pendampingan untuk setiap lantai pada tiap dormitory. Menurut Nurhasan hal itu memberi kenyamanannya kepada mahasiswanya.