Logo

Kendaraan Inovatif ITS Mulai Keliling Indonesia

Reporter:

Minggu, 02 September 2018 07:10 UTC

Kendaraan Inovatif ITS Mulai Keliling Indonesia

Rektor ITS Surabaya Prof Joni Hermana saat melepas tiga mobil listrik PLN BLITS, di kampusnya, Jumat, 31 Agustus 2018. Foto Istimewa.

JATIMNET.COM, Surabaya – Tiga kendaraan inovatif produksi Pusat Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) Institut Teknologi Sepuluh September (ITS) mengawali perjalanan keliling Indonesia. Pelepasan dilakukan langsung Rektor ITS Prof.Joni Hermana di kampusnya, Jumat 31 Agustus 2018.

Rektor Joni mengatakan berdoa agar program jelajah Indonesia ini mendapat perjalanan terbaik. Perjalanan mereka menjadi wujud karya bangsa atas teknologi inovatif untuk menghadapi persaingan dunia.

Kendaraan itu terdiri dari satu unit mobil hybrid Kasurari berbahan bakar jelantah, satu unit mobil listrik berkapasitas mesin 1000 cc, dan sebuah motor listrik yang mampu menjangkau 100 kilometer dengan sekali pengisian batre tiga jam.

Ketiga kendaraan itu merupakan proyek kerja sama dengan PT.PLN (Persero) dan Universitas Budi Luhur atau disingkat PLN BLITS.

Direktur PUI-SKO ITS Muhammad Nur Yuniarto mengatakan sempat terjadi kegagalan sistem saat uji coba mobil listrik dan mobil hybrid. Sehingga membutuhkan waktu investigasi dan perbaikan sekitar tiga minggu.

“Sehingga terjadi penundaan jadwal dari semula rencananya akan diberangkatkan pada 17 Agustus kemarin menjadi hari ini (31 Agsutus),” katanya dalam keterangan pers.

Menurut dia, program PLN BLITS Explore Indonesia ini akan menempuh jarak 20.000 kilometer. Rutenya dimulai dari start di Surabaya lalu Yogyakarta, Jakarta, menuju Sabang (Sumatera). Selanjutnya, perjalanan menuju Pulau Kalimantan, yaitu Pontianak.

Rektor ITS Joni Hermana menjajal motor listrik, di kampusnya, Jumat, 31 Agustis 2018. Foto Istimewa.
Rektor ITS Joni Hermana menjajal motor listrik, di kampusnya, Jumat, 31 Agustis 2018. Foto Istimewa.

Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Sulawesi, Maluku Utara, Irian Jaya, kembali ke Maluku Selatan, lalu Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan terakhir kembali ke Surabaya.

“Targetnya kami membutuhkan waktu hingga empat bulan untuk mengelilingi Indonesia, akhir Desember sudah kembali ke Surabaya jika tak ada halangan,” ujarnya.

Dosen Teknik Mesin ITS itu juga menyebutkan konsep dari tur jelajah Indonesia kali ini adalah membumi bersama warga sekitar. Sehingga dalam perjalanan nanti, seluruh tim tidak ada yang menginap di hotel. Masing-masing orang dibekali dengan tenda dan tidak menutup kemungkinan menginap di rumah warga.