Minggu, 08 December 2019 12:42 UTC
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kanan) berdialog dengan anak-anak di Kampung Anak Negeri di Wonorejo Timur, Surabaya, Minggu 8 Desember 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah,
JATIMNET.COM, Surabaya – Kementeri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut penanganan anak di Surabaya sangat luar biasa. Hal tersebut karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan penanganan secara menyeluruh pada anak-anak yang bermasalah.
Apresiasi tersebut disampaikan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati saat berkunjung ke Kampung Anak Negeri Surabaya yang berlokasi di Wonorejo Timur Nomor 130.
“Saya melihat konsep pembinaan anak-anak dari hulu hingga hilir yang dilakukan di sini kan didampingi dan mengikuti regulasi. Itu bagus,” kata Bintang, sapaannya, pada wartawan di Kampung Anak Negeri Wonorejo Timur Surabaya, Minggu 8 November 2019.
Bintang menyampaikan pada awal dirinya menjabat sebagai menteri, akan dimanfaatkan dengan melihat dan mendengar kondisi di lapangan. Sehingga nantinya dalam membuat program bisa terlaksana sesuai kebutuhan lapangan.
BACA JUGA: PPA Polrestabes Surabaya Selidiki Dugaan Penganiayaan Terhadap Anak
Bahkan selama kunjungan di Kampung Anak Negeri, Bintang sempat berinteraksi dengan 35 anak yang tinggal di asrama tersebut.
“Ada anak yang sudah punya usaha ayam geprek, sinom dan usaha lainnya. Itu adalah suatu hal yang luar biasa dilakukan di asrama ini (Kampung Anak Negeri),” kata dia.

AKRAB. Menteri IGA Bintang Darmawati mendengarkan seorang anak bernyanyi di Kampung Anak Negeri Wonorejo. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
Menurutnya beberapa hal menarik yang dilakukan pemkot terhadap anak-anak bermasalah adalah pendidikan. Misalnya pemkot memberikan fasilitas sekolah pada anak sesuai dengan usianya, kemudian memberikan fasilitas kejar paket bagi anak yang tidak sempat sekolah.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi pemkot yang memberikan pembinaan secara langsung pada anak bermasalah. Dan juga memberikan sekolah khusus untuk anak yang ingin mengembangkan bakatnya.
BACA JUGA: Waspadai Bentuk Eksploitasi Anak Di Dunia Maya
“Misalnya ada anak yang sekolah sepak bola karena ingin menjadi pemain besar,” kata wanita kelahiran 24 November 1968 itu.
Ia berharap semua daerah membuat kebijakan dan regulasi sesuai dengan potensi masing-masing dalam menangani permasalahan anak. Karena setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda-beda.
Meski begitu, upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya sangat bagus dan tepat. Banyak sisi potensi yang luar biasa dalam penanganannya. “Kami bisa menerapkan untuk wilayah Indonesia. Hasil kunjungan ini akan kami kaji, karena setiap daerah perlakuannya berbeda-beda,” kata Bintang.
Ia juga mengimbau agar setiap daerah membuat program dan gerakan yang mendukung kebijakan pemerintah pusat. Sehingga upaya menyelesaikan permasalahan anak maupun perempuan bisa dicapai melalui peranan pemimpin daerah.