Logo

Kembangkan Pertanian Tembakau Jinten Pakpie, Desa Pucung Gresik Bangun JUT

Reporter:,Editor:

Kamis, 18 July 2024 06:40 UTC

Kembangkan Pertanian Tembakau <em>Jinten Pakpie</em>, Desa Pucung Gresik Bangun JUT

Kades Pucung Choirul Anam (bertopi) bersama Kepala Dusun Tamping Joko Tayusman saat ditemui di lokasi proyek JUT yang dibangun oleh Pemdes setempat guna menunjang kelancaran petani, Kamis, 18 Juli 2024. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik – Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gesik, sedang berproses menjadi desa sentra pertanian tembakau varietas jinten pakpie.

Guna menunjang pertanian tembakau yang mulai bergeliat itu, pemerintah desa membangun Jalan Usaha Tani (JUT) dari Dana Desa (DD) sektor ketahanan pangan sebesar 20 pesen.

Kepala Desa Pucung Choirul Anam mengatakan pada tahun 2023 ada 7 hektar yang dikhususkan untuk tanaman tembakau. Hasil panen per hektar Rp60 juta dan tahun ini berkembang menjadi 20 hektar. 

"Kita sedang mengembangkan pertanian tembakau jenis jinten. Agar infrastruktur pertaniannya mendukung, kita membangun jalan. Desa kami jadi pilot project untuk tanaman tembakau," katanya, Kamis, 18 Juli 2024.

Saat ini masih proses pengerjaan JUT dengan panjang 272 meter dengan tinggi pondasi jalan melintas di persawahan 80 sentimeter. 

BACA: Dispertan Gresik Fasilitasi Petani Lewat DBHCHT Kembangkan Budidaya Tembakau

"Anggarannya untuk pembangunan JUT sekitar Rp153 juta atau 20 persen dari anggaran DD untuk realisasi ketahanan pangan," kata Choirul ditemui di lokasi. 

Sementara itu, Kepala Dusun Tamping, Desa Pucung, Joko Tayusman, 45 tahun, menambahkan Dusun Tamping sebagai proyek percontohan petani tembakau dan dikirim ke Lamongan, Jombang, dan Bojonegoro. 

Petani masih menjual daun basah sebab belum punya pencacah sendiri. Ke depan, pertanian tembakau yang sedang dikembangkan ini akan ada subsidi alat pencacah dari Dinas Pertanian. 

"Saat ini kita masih menjual daun tambakau basah. Setiap 2 ton daun basah dihargai Rp8 juta. Sedangkan adanya Jalan Usaha Tani ini sangat-sangat membantu bagi para petani," katanya.

Musim penen berlangsung maksimal tiga bulan. Untuk pengairannya, pihak Pemdes memfasilitasi sumur bor di beberapa lokasi sawah dan terhubung dengan JUT yang saat ini progresnya masih 30 persen. 

"Itu (tanaman tembakau) umur 53 hari. Kita bisa lihat daunnya menghijau dan tebal. Jualnya kita mengandalkan berat. Dan tembakau jenis jinten pakpie biasanya untuk rokok merek Djarum," katanya.

BACA: Rokok Ilegal Rugikan Negara, Bupati Gresik Ajak Masyarakat Perangi Peredaran Rokok Ilegal

Menurutnya, tanaman tembakau tidak terlalu membutuhkan air banyak. Hanya saja, kelembaban tanah pada penanaman tanaman tembakau sangat menentukan dan sangat dibutuhkan.

Sementara ini, Desa Pucung merupakan wilayah desa terluas yang memiliki tanaman tembakau. Dipilihnya jinten pakpie karena memiliki bobot yang bagus dan bisa menaikkan hasil panen yang baik. 

"Pupuk memakai NPK urea ZA, SP36, dan ZK, disubsidi dari pemerintah daerah dan bibit tembakau jinten dari Dinas Pertanian. Setiap poktan dapat jatah plastik UV, empat bungkus bibit yang bisa ditanam untuk 20 hektar," katanya.

Sebagai catatan, Desa Pucung memilik 50,5 hektar yang saat ini hendak dijadikan lahan penanaman tembakau. Hingga saat ini, Desa Pucung menjadi pilot project penanaman tembakau di Gresik.