Logo

Kemah Ilmiah LIPI di Banyuwangi Pesertanya Capai 1.000 Pelajar

Reporter:,Editor:

Senin, 24 June 2019 09:19 UTC

Kemah Ilmiah LIPI di Banyuwangi Pesertanya Capai 1.000 Pelajar

FESTIVAL. Pembukaan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke 18 LIPI yang diikuti 1.000 pelajar di Gelanggang Olahraga (GOR) Tawang Alun Banyuwangi, 24 Juni 2019. Foto : Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke 18 di Kabupaten Banyuwangi.

Acara yang diselenggarakan bersama pemerintah kabupaten setempat itu, dikatakan sebagai yang terbesar dari yang sebelum-sebelumnya, dengan jumlah peserta mencapai 1.000 pelajar.

Kepada Jatimnet, Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan sebelumnya jumlah peserta perkemahan ilmiah mencapai 500 atau 600 pelajar dari jenjang SD hingga SMA.

Mereka datang dari 100 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, bersama pendamping dari masing-masing sekolah. Tinggal sementara di hotel, mereka akan diperkenalkan pada proses-proses memproduksi dan memanfaatkan karya tulis ilmiah.

BACA JUGA: Komunitas Sengker Kuwung Belambangan Kembangkan Kamus Bahasa Using Daring

Dia mengatakan, jumlah peserta tergantung pada daya dukung masing-masing pemerintah daerah tempat penyelenggaraan.

Menurutnya, tenaga aparatur sipil negara (ASN) terkait penyelenggaraan di Banyuwangi memberikan dukungan paling baik.

"Di sini banyak hal yang kita butuhkan bisa dikomunikasikan dengan telepon. Padahal biasanya birokrasi sangat alot," kata Nur Tri, setelah pembukaan acara, Senin 24 Juni 2019.

Kegiatan itu dilaksanakan di komplek Gelanggang Olahraga (GOR) Tawang Alun Banyuwangi selama seminggu hingga Sabtu, 29 Juni 2019. Materi kelas akan dilaksanakan di gedung sekolah di sekitar GOR tersebut.

BACA JUGA: Di Hadapan Bankir, Kepala BNPT Beber Program Deradikalisasi

Mereka juga dijadwalkan melaksanakan penelitian ilmiah dengan terjun ke lima kawasan yang telah ditentukan. Yaitu area konservasi laut Bangsring Underwater, Agro Wisata Taman Suruh, Pusat Kopi Gombengsari, dan Kampung Osing Kemiren.

Mereka diajari tentang metodologi penelitian, penyusunan proposal, teknik pengumpulan dan pengolahan data hingga menulis laporannya.

Terakhir mereka akan mempresentasikan hasil penelitian dalam masing-masing kelompok.

Nur Tri juga menjelaskan, bahwa praktik penelitian terjun langsung ke lapangan telah diterapkan dalam perkemahan ilmiah, selama tiga tahun terakhir.

BACA JUGA: Perizinan dan Dokumen Publik Bisa Selesai Lewat Daring di Banyuwangi

Namun diakuinya, persiapan di Banyuwangi lebih matang dalam lima sasaran penelitian peserta kemah.

"3 tahun belakangan memang kita adakan mini expo, tahun ini persiapan di Banyuwangi memang jauh lebih bagus. Keterlibatan volunteer sekolah-sekolah juga luar biasa," kata dia.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengaku senang kedatangan tamu-tamu pelajar dari berbagai daerah. Pasalnya, Banyuwangi juga berniat terus mengembangkan inovasi.

"Pandangan dan tulisan mereka tentu akan bermanfaat bagi kami," kata Anas.