Minggu, 23 June 2019 12:55 UTC
KAMUS USING. Pemimpin proyek pembuatan aplikasi kamus Bahasa Using, Tusfendi, memaparkan aplikasi buatannya pada Ketua Sengker Kuwung Blambangan (SKB) Antariksawan Yusuf, Minggu 23 Juni 2019. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Surabaya – Komunitas Sengker Kuwung Belambangan (SKB) Banyuwangi menginisiasi pengembangan kamus Bahasa Using daring dengan nama domain Belambangan.com.
Aplikasi yang dirancang sejak September 2018 itu saat ini masih dipersiapkan untuk diunggah sebagai versi beta. Dalam kamus daring ini, masyarakat bisa berkontribusi memasukkan kosakata baru dengan persetujuan admin terlebih dulu.
Selain itu, juga harus membuat akun dan masuk ke halaman manajemen konten yang juga akan diseleksi dan oleh admin dari pihak SKB.
BACA JUGA: Banyak Daerah Bangun Smart CityTanpa Rancang Konstruksi
Ketua SKB Antariksawan Yusuf mengungkapkan, database awal daftar kosakata Using akan menggunakan kamus Bahasa Using versi Hasan Ali. Dia mengaku telah mengantongi izin Emilia Contessa politisi selaku ahli waris Hasan Ali.
"Yang memasukkan kosakata dilihat profilnya, karena memengaruhi dialek. Misal paran (apa), pengucapan bakunya paran, tapi ada yang mengucapkan paren atau paen," kata Antariksawan, di gedung pertemuan Telkom Banyuwangi, Minggu 23 Januari 2019.
Dia mengatakan aplikasi kamus yang sudah ada sebelumnya hanya berbentuk dari Bahasa Using ke Bahasa Indonesia. Aplikasi ini dibuat oleh dosen Politeknik Negara Banyuwangi (Poliwangi) pada tahun 2015.
BACA JUGA: November, Banyuwangi Gelar Lomba Paduan Suara Gending Osing
Sementara aplikasi yang baru ini ditambahkan layanan informasi dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Using yang bisa membantu masyarakat luas mempelajari Bahasa Using.
Pembuatan aplikasi dilakukan oleh lima orang mahasiswa program studi D3 Teknik Informatika Poliwangi dengan pembiayaan dari SKB. Dirancang sejak September 2018, kini aplikasi tengah dipersiapkan untuk diunggah sebagai versi beta.
Mahasiswa pemimpin proyek Tusfendi menjelaskan, terdapat tiga aplikasi yang dibangun. Aplikasi gawai dengan OS Android, aplikasi website back end dan website front end.
BACA JUGA: Lukisan Bakar Gintangan, dari Gambar Gus Dur hingga Bob Marley
Aplikasi gawai berisi kamus luring yang tidak akan mendapatkan koleksi kosakata bila ada pembaruan. Aplikasi website back end menjadi tempat masyarakat mengusulkan kosakata dan artikel baru serta persetujuannya oleh admin.
Sementara aplikasi website front end menampilkan kosakata kamus dan artikel yang tersimpan dalam database terupdate. Kosakata Using, deskripsi, daerah yang menggunakan, contoh kalimat dan arti contoh kalimat itu dalam Bahasa Indonesia.
"Rencana akan ditambahkan suara pengucapan kata berbahasa Using itu," kata Fendi.
BACA JUGA: Memburu Jejak Lemuru
Rekannya dalam pembuatan kamus ini adalah Defri Dava Wardana, Siti Nur Ilmiyah, Abi Sarirayndra, dan Velanda Aden Pradipta dan ditargetkan tuntas akhir tahun ini.
Menurutnya, mengerjakan aplikasi kamus juga sebagai bentuk kontribusinya dalam pengembangan bahasa daerah. Menurutnya aplikasi yang dibuatnya lebih fleksibel daripada yang lama karena menerima masukan kosakata baru dari masyarakat Using sendiri.
"Diharapkan dengan adanya website ini bisa jadi wadah buat ikut serta melestarikan budaya dan Bahasa Using," pungkas Fendi.