Logo

Banyak Daerah Bangun Smart City Tanpa Rancang Konstruksi

Reporter:,Editor:

Selasa, 18 June 2019 10:03 UTC

Banyak Daerah Bangun <em>Smart City</em> Tanpa Rancang Konstruksi

SMART CITY.Anggota tim pembimbing gerakan menuju 100 smart city 2019, Marsudi Wahyu Kisworo. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Banyak daerah membangun konsep smart city tanpa membuat rancangan konstruksinya terlebih dahulu. Padahal membangun arsitektur merupakan salah satu tahap terpenting dalam menciptakan smart city.

Hal itu disampaikan Marsudi Wahyu Kisworo, anggota tim pembimbing gerakan menuju 100 smart city 2019. Dia menjadi salah satu pembicara dalam forum evaluasi tahap pertama gerakan tersebut, di Hotel Aston Banyuwangi, Selasa 18 Juni 2019.

"Langsung implementasi ternyata tidak terintegrasi," kata Wahyu, sapaan Marsudi Wahyu Kisworo.

Dia mengatakan, dalam smart city, seharusnya data yang terkumpul dari satu aplikasi bisa digunakan aplikasi lain. Misalnya data kependudukan yang harus terintegrasi juga dengan data kesehatan dan sosial.

BACA JUGA: Kemenkominfo Evaluasi 75 Kota/Kabupaten Berlabel Smart City

Wahyu mengatakan tanpa mendesain arsitekturnya terlebih dahulu, konstruksi yang terintegrasi seperti itu tidak bisa dijalankan. Dia menjelaskan terintegrasinya data, akan mendukung kebijakan Satu Data dari Presiden RI Joko Widodo.

Satu Data adalah inisiatif pemerintah pusat untuk menyediakan data resmi dari lintas elemen pemerintahan, secara daring, terbuka dan bebas akses.

BACA JUGA: Konsep Tambak Ramah Lingkungan Banyuwangi Akan Dipadukan dengan Ekowisata

Sementara sejak tahun 2017 hingga 2019, gerakan smart city menghasilkan 100 kabupaten atau kota yang tergabung. Tahun 2017 sebanyak 25 kabupaten atau kota tergabung, pada 2018 sebanyak 50 dan sebanyak 25 yang baru masuk tahun ini.

Sayangnya anggota lama, kata Wahyu, sebagian besar belum membuat desain arsitektur smart city yang mereka bangun. Mereka langsung pesan berbagai perlengkapan canggih pada vendor dan diimplementasikan. Namun ternyata berantakan.

"Banyakan yang belum (bangun arsitektur), kebanyakan yang sudah membangun smart city memang tidak menggunakan teori yang benar," ujar Wahyu lagi.

Pertemuan di Banyuwangi kali ini diikuti 75 perwakilan pemerintah kabupaten dan kota smart city. Mereka akan mendapatkan evaluasi dari 4 tim evaluator selama 3 hari secara bergiliran. "Nah dengan gerakan 100 smart city ini diluruskan, diperbaiki," katanya.