Sabtu, 22 June 2019 01:19 UTC
AKRAB. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan cinderamata pada Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dalam sebuah pertemuan di Banyuwangi, Jumat 21 Juni 2019. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius memberikan paparan terkait proses deradikalisasi di depan ratusan pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bank Mandiri di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jumat 21 Juni 2019.
Suhardi menyampaikan bagaimana pihaknya melakukan pendekatan humanis pada narapidana terorisme dan keluarga mereka. Seputar paham radikalisme yang terjadi di Indonesia juga dibeberkannya selain bercerita tentang kondisi di Timur Tengah.
Suhardi mengatakan, upaya pencegahan radikalisasi tak hanya dilakukan di perguruan tinggi saja, tapi juga di kementerian, lembaga dan badan-badan dalam pemerintahan.
BACA JUGA: Setara Institute: HTI Bemimikri Jadi Gerakan Tarbiyah di Kampus
Karena pencegahan tidak hanya ke luar institusi pemerintah, namun juga ke dalam.
"Bagaimana kita menjaga semua aparat kita, anak-anak kita, untuk tidak terpapar radikalisme dan terorisme," kata Suhardi pada awak media.
Kehadirannya dalam acara Leadership Forum ke-12 Bank Mandiri di Banyuwangi ini juga menjadi bagian melebarkan upaya kontra radikalisasi bersama pemerintah daerah.
Pemerintah daerah dinilainya memiliki posisi strategis karena lebih dekat dengan masyarakat. "Lebih-lebih pemerintah daerah yang memiliki semua akses, baik akses ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya," ujarnya.
BACA JUGA: Polda Malut Sebut Polwan Terindikasi Radikalisme Tinggalkan Tugas
Suhardi mengatakan, upaya anti radikalisasi dan terorisme dilakukan secara sinergi bersama berbagai pihak. Bila sistem tolak radikalisasi dan terorisme telah terbentuk, maka akan menjadi penyumbang besar bagi pertahanan NKRI.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku tersentuh kisah mantan teroris dan keluarganya yang kembali pada NKRI. Di antaranya keluarga mantan teroris di Jawa Timur dan Sumatera Utara.
"Pendekatan yang beliau lakukan menurut saya pendekatan kemanusiaan, memperhatikan relasi manusia dan sosial budayanya," kata Anas.