Logo

Kategori Merah, Puluhan Brimob Siaga Pilkada 2024 di Lamongan

Reporter:,Editor:

Selasa, 26 November 2024 04:20 UTC

Kategori Merah, Puluhan Brimob Siaga Pilkada 2024 di Lamongan

Ribuan personel gabungan mengikuti Apel Pengamanan Pilkada 2024 di Alun-alun Lamongan, Selasa, 26 November 2024. Foto: Zuditya Saputra

JATIMNET.COM, Lamongan – Untuk mengantisipasi eskalasi dan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pemungutan dan perhitungan suara Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Lamongan, sebanyak 7.125 personel gabungan diterjunkan untuk pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Kapolres Lamongan AKBP Bobby Adimas Candra Putra saat memimpin Apel Pergeseran Pasukan di Alun-Alun Lamongan, Selasa, 26 November 2024, mengatakan TPS merupakan titik krusial dalam proses demokrasi sehingga kegiatan di dalam TPS harus terjaga dari segala bentuk ganguan yang mungkin terjadi.

“Di wilayah Kabupaten Lamongan terdapat 2.073 TPS dengan kategori 2.057 TPS kurang rawan, 13 TPS rawan, dan tiga TPS sangat rawan,” ucapnya. 

BACA: Bawaslu Lamongan Waspadai Empat Indikator Kerawanan TPS Ini

Untuk mengamankan TPS, Polres Lamongan menerjunkan 670 personel dibantu TNI 430 personel, Satpol PP 250 personel, dan Linmas 5.715 personel, serta bantuan pasukan Sat Brimob Polda Jatim 60 personel.

Berdasarkan hasil penilaian Indeks Potensi Kerawanan Pilkada (IPKP) tahap 2 oleh Ditintelkam Polda Jatim, Kabupaten Lamongan merupakan satu dari tujuh kabupaten yang masuk dalam kategori merah dengan tingkat kerawanan tinggi. 

Bobby menjelaskan kategori tersebut karena melihat sejarah Pilkada Lamongan sebelumnya yang diikuti tiga pasangan calon (paslon). Sedangkan di tahun ini terdapat dua paslon dengan latar belakang satu calon pertahana dan seorang Ketua DPRD pada periode sebelumnya. 

BACA: Camat dan Kades di Lamongan Dilaporkan Pidana Pemilu dalam Pilkada, Ini Kajian Bawaslu

“Beliau-beliau memiliki pendukung cukup banyak dan indeks kerawanannya cukup tinggi. Dan kerawana ini dinilai bukan berdasarkan wilayah-wilayah, tapi kita mengambil indikatornya secara menyeluruh dan membagi secara TPS-TPS,” ucap Bobby.

Sebagai antisipasi, Bobby meminta personel yang bertugas bekerja secara optimal dengan melakukan pengenalan karakteristik wilayah kerawanan serta beradaptasi dengan lingkungan sekitar.