Logo

Jokowi Target Terbitkan 7 Juta Sertifikat Tanah Gratis di Tahun 2020

2.020 Sertifikat Tanah Dibagikan untuk Warga Lima Kabupaten/Kota di Jatim
Reporter:,Editor:

Senin, 27 January 2020 14:57 UTC

Jokowi Target Terbitkan 7 Juta Sertifikat Tanah Gratis di Tahun 2020

SERTIFIKAT TANAH. Presiden Jokowi saat pembagian 2.020 sertifikat tanah di gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro, Gresik, Jawa Timur, Senin, 27 Januari 2020. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik - Sebanyak 2.020 sertifikat tanah gratis dari lima kabupaten/kota di Jawa Timur dibagikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Gresik, Senin, 27 Januari 2020.

Sertifikat itu produk dari Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) secara gratis pada tahun 2019 dari kabupaten Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sidoarjo, dan Surabaya.

Dari 2.020 sertifikat yang dibagikan tersebut, sebanyak 500 sertifikat untuk warga Gresik, 500 sertifikat bagi warga Bangkalan, warga Kabupaten Sidoarjo 500 sertifikat, 250 sertifikat untuk warga Surabaya, dan 250 sertifikat untuk warga Lamongan serta 20 sertifikat hak pakai untuk Provinsi Jawa Timur

Jokowi meminta komitmen pada program Prona di tahun 2020 lebih ditingkatkan. Sebelumnya di tahun 2019 pemerintah menerbitkan sekitar 5 juta sertifikat.

BACA JUGA: Program Sertifikat Tingkatkan Agunan Tanah di Jatim

"Saya intruksikan Pak Menteri (Menteri Agraria dan Tata Ruang) untuk meningkatkan perolehan penyelesaian sertifikat (prona PTSL) mulai tahun ini menjadi 7 juta per tahun," ucap Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengingatkan agar penerima mempergunakan sertifikat sebaik mungkin dan jika dipakai sebagai agunan pinjaman di lembaga keuangan harus dihitung dengan cermat.

"Ada yang berniat sertifikatnya di-bank-kan?," tanya Jokowi ke ribuan penerima sertifikat.

Salah satu warga Surabaya penerima sertifikat tanah 23 meter persegi, Atika, mengaku sertifikat tanahnya akan dipakai untuk agunan di bank. Ia mengaku butuh dana Rp20 juta untuk modal membuka usaha es kelapa muda.

Menurutnya, Rp10 juta dipakai untuk sewa stan atau kios, Rp5 juta untuk modal membeli kelapa muda, dan Rp5 juta sisanya ditabung. "Mau saya pakai modal jual es degan (kelapa muda) Pak Presiden," katanya.

Jokowi balik bertanya. "Kok banyak modalnya? Kenapa harus ada sisa Rp5 juta untuk ditabung? Sementara masih ada bunga bank yang harus diangsur. Saya pesan jangan untuk beli motor, kecuali dari hasil laba modal pokok," ucap Jokowi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Bagikan 2.500 Sertifikat Tanah di Ponorogo

Lain halnya dengan Jawawi, warga Paciran, Lamongan, pemilik sertifikat tanah seluas 4.037 meter persegi. Ia mengaku sementara hanya menyimpan sertifikatnya dan tak digunakan untuk jaminan pinjaman. "Saya simpan saja Pak Presiden. Apa dapat sepeda saya?," katanya polos.

Atika dan Jawawi yang dipanggil maju ke podium dan berdialog dengan Jokowi akhirnya diberi hadiah sepeda angin.

Sementara itu, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik, Asep Hari, mengaku sertifikat pada program di atas hingga 2019 telah terpenuhi sebanyak 51 persen dan 49 persen sisanya akan diselesaikan hingga tahun 2023.

"Kekurangannya 74 ribu sertifikat atas hak tanah, 110 ribu bidang tanah. Sementara target kami hingga April 2020 ini akan menyelesaikan 15 ribu sertifikat di 30 desa," ucapnya.

Menurutnya, kekurangan klaster di 2019 akibat adanya sengketa dan permasalahan hak waris. Namun dirinya menegaskan bahwa pemerintah pusat masih memberi jatah sebanyak 50 ribu sertifikat.