Sabtu, 29 February 2020 11:00 UTC
JOKOWI . Presiden Jokowi saat menghadiri pengukuhan guru besar Ketua Umum Pergunu KH Syaifudin Chalim di Uinsa Surabaya, Sabtu, 29 Februari 2020. Foto: Tony Hermawan
JATIMNET.COM, Surabaya – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan di era sekarang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bergerak begitu cepat. Untuk menghadapinya, ia mengingikan sistem pendidikan saat ini harus memiliki formula baru untuk mengikuti perubahan masif itu.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat menghadiri pengukuhan guru besar Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Syaifudin Chalim di kampus Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa) Surabaya, Sabtu, 29 Februari 2020.
Jokowi menginginkan sistem pendidikan harus memfokuskan pada pengembangan. Karena berbekal itu, nantinya akan muncul banyak sumber daya manusia yang mampu menciptakan beragam inovasi.
BACA JUGA: Jokowi Nilai Pendidikan Kunci Peningkatan Kualitas SDM
"Di era yang semakin kompetitif, insan Indonesia harus punya kompetensi-kompetensi baru. Tapi ini harus diimbangi dengan kebijakan di bidang pendidikan tinggi yang dirumuskan secara cepat, tepat, dan relevan," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan agar itu bisa diwujudkan dengan maksimal, salah satunya dengan memangkas sistem lama yang kurang sesuai jika diterapkan pada kondisi sekarang.
BACA JUGA: Keluh Kesah Guru Swasta saat Bertemu Jokowi
Selain itu, Jokowi menilai tak hanya soft skill saja yang dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia, melainkan juga keterampilan teknis, social, dan inovasi yang dibutuhkan dan diandalkan.
“Keterampilan yang ada perlu di up skilling, perlu di reskilling untuk mengikuti kebutuhan dan teknologi baru dan sistem kerja yang baru," katanya.
Jokowi juga mengimbau agar kurikulum pendidikan baik di sekolah, universitas, pesantren, hingga madrasah agar ditinjau ulang dan mengikuti perkembangan yang ada.
"Konten-konten pelajaran yang baru, metode pembelajran baru, dan mencetak lulusan terampil, unggul dan berakhlak mulia," ujarnya.