Sabtu, 12 January 2019 02:49 UTC
Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan pengurus dan sejumlah guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
JATIMNET.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan pengurus dan sejumlah guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI).
Pertemuan Jokowi dengan organisasi yang mewadahi para guru swasta di Indonesia itu berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Jumat 11 Januari 2019.
Di hadapan para guru ini, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian yang diberikan dalam mendidik anak-anak bangsa tanpa pamrih. Ia menyadari pendidikan merupakan gerbang menuju sebuah kemajuan.
"Peranan bapak dan ibu sekalian sangat penting karena pendidikan adalah pintu masuk menuju kemajuan," katanya. Jokowi menyatakan hanya bangsa yang terdidik, cerdas, berakhlak, dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi yang akan menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan makmur.
Jokowi juga sempat menyinggung tentang persoalan guru yang dilaporkan kepadanya oleh Ketua PGSI. Beberapa yang dilaporkan di antaranya soal sertifikasi dan penyetaraan bagi para guru non-PNS.
BACA JUGA: Dinas Pendidikan Diminta Fokus Tingkatkan Kualitas Guru
"Saya tidak tahu kenapa enggak rampung-rampung, masalahnya ada di mana? Mungkin ada yang bisa maju dan cerita. Blak-blakan saja. Tadi Pak Ketua kelihatannya kurang blak-blakan. Sekarang saya mau tanya biar dijawab," ucapnya.
Megayanti, seorang guru dari Pemalang yang telah 10 tahun mengajar kemudian maju ke hadapan Presiden. Sebagaimana yang diinginkan Presiden, ia menyampaikan sejumlah keluhan dan kesulitan yang dihadapi.
"Tujuh tahun mengajar honor saya Rp50 ribu. Tiga tahun belakangan honor kami Rp 150 ribu. Alhamdulillah, Pak Presiden. Kami ke sini sangat bahagia sekali, mungkin kami dapat menyampaikan aspirasi guru-guru seluruh Indonesia," tuturnya.
Dari Megayati inilah Presiden Joko Widodo mendapatkan banyak informasi seputar keluhan-keluhan yang dihadapi. Melalui penuturannya, diketahui bahwa banyak guru yang kesulitan memperoleh sertifikasi akibat berbelitnya birokrasi dan syarat kebijakan yang ada.
BACA JUGA: Jatim Alokasikan Tunjangan Transportasi Guru PAUD, Kecuali Surabaya
Padahal, melalui sertifikasi guru, para guru memiliki akses untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi yang berujung pada peningkatan mutu pendidikan. Selain itu, kesejahteraan para guru juga makin meningkat.
Dalam diskusi tersebut, Megayanti dan para guru yang hadir juga menyampaikan sejumlah masalah lain yang dihadapi seperti kuota sertifikasi hingga pembatasan usia pengajar sebagai syarat memperoleh sertifikasi.
Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya dapat lebih mengetahui dan memahami persoalan yang ada di lapangan setelah mendengar secara terbuka keluhan dari para guru. Presiden juga akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut dengan jajaran terkait.
"Yang penting yakinlah bahwa pemerintah akan terus bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan para guru di seluruh Indonesia," ucap Presiden.