Rabu, 09 January 2019 10:27 UTC
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman. FOTO: Nani Mashita.
JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur Prof. Akhmad Muzakki mendesak Dinas Pendidikan Jatim untuk meningkatkan kualitas guru di tahun 2019 ini.
“Di era teknologi 4.0 seperti saat ini, guru harus punya kualitas, karena menjadi sumber belajar dan informasi pendidikan,” kata Murzakki dalam Refleksi Pendidikan, Rabu 9 Januari 2019.
Dia menambahkan sepanjang tahun 2018 guru sudah digerojok tunjangan sehingga masalah kesejahteraan sudah terselesaikan. Pun demikian masalah infrastruktur juga hampir semuanya sudah tertata rapi.
BACA JUGA: Kemenperin Anggarkan Rp 1,78 Triliun Untuk Pendidikan Vokasi Industri
Menurutnya fokus peningkatan kualitas guru sangat penting, terutama terkait dengan upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sejauh ini masalah IPM tak cuma urusan dinas pendidikan, tapi guru yang inovatif sangat penting.
“Lewat pendidikan bisa meningkatkan IPM Jatim. Terutama kawasan Madura yang memiliki IPM rendah. Begitu juga dengan Sampang memiliki IPM paling rendah di Madura,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa program peningkatan kualitas tidak hanya difokuskan bagi guru negeri, tapi juga swasta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengakui ada masalah peningkatan kualitas guru. Salah satu indikator guru berkualitas adalah inovasi dalam pembelajaran untuk mendapatkan guru inovatif diperlukan pelatihan intensif.
“Dinas tidak bisa memberikan pelatihan satu per satu. Yang penting berkelanjutan. Kedepannya, guru vokasional akan dibuat diklat tersendiri untuk meningkatkan kapasitasnya,” katanya.
BACA JUGA: Jadwal UNBK Berubah, Dinas Pendidikan Jatim Belum Terima Pemberitahuan
Saiful mengatakan anggaran pendidikan di tahun 2019 sebesar Rp 12 triliun yang berasal dari APBD dan APBN. Tahun ini ada 14 program utama yang akan dilaksanakan di antaranya SMK Mini, tunjangan untuk GTT/PTT, penguatan BLUD SMK, SMA dual track, kepengasuhan siswa berbasis pesantren, pemberian seragam gratis sebanyak dua pasang, PPDB online, revitalisasi sekolah, dan bantuan peningkatan kinerja guru.
Khusus program kewirausahaan siswa berbasis pesantren merupakan program baru Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa. Konsepnya akan dibangun satu asrama di Sumenep yang nantinya ditempati 500 anak miskin.
Mereka akan diberi uang makan, sekolah di sekitar asrama dan diberi pendidikan keagamaan selepas pulang sekolah.
“Untuk tahap awal baru satu asrama saja di Sumenep dengan anggaran Rp 1 miliar,” pungkasnya.