Logo

Joki UTBK, Pasar Bisnis Jasa Kecurangan yang Bisa Abadi

Seperti Hukum Pasar, Ada Penyedia dan Pengguna Jasa
Reporter:,Editor:

Kamis, 01 May 2025 01:00 UTC

Joki UTBK, Pasar Bisnis Jasa Kecurangan yang Bisa Abadi

Temuan joki di lokasi UTBK Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Satu joki sementara ditemukan mengerjakan soal untuk empat orang. Dok: Panitia SNPMB

JATIMNET.COM – Rabu, 23 April 2025, petugas keamanan Kampus C Universitas Airlangga (Unair) sibuk mengatur arus kendaraan yang masuk ke lokasi kampus. Hari itu pertama digelar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Sejumlah calon peserta UTBK-SNBT sesi dua pada siang hari mulai berdatangan dengan berpakaian atas putih dan bawahan hitam.

Satu jam sebelum ujian dimulai, seluruh siswa diperiksa dan dilarang membawa peralatan apapun. Bahkan sepatu yang mereka pakai harus dilepas dan diganti dengan sandal kain kasa yang memang disediakan oleh Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Tak hanya di Unair, UTBK-SNBT digelar di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ditunjuk sebagai lokasi UTBK.

BACA: Kecurangan Akses Soal UTBK-SNBT di Beberapa Kampus Libatkan Orang Dalam, Ini Tanggapan Unej

Meski panitia sudah mengatur ketatnya distribusi soal hingga pengaturan lokasi ujian, namun upaya kecurangan masih terjadi di tiap tahun.

“Seperti hukum pasar, andaikan kalau 860.976 peserta UTBK ini enggak ada yang mau pakai joki, khan mau pakai modus apapun yang ditawarkan khan enggak akan laku, masalahnya ini khan di peserta yang mau menggunakan mekanisme itu (curang mengakses soal),” kata Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 Eduart Wolok, dalam konferensi pers yang disiarkan di channel Youtube SNPMB ID, Selasa, 29 April 2025.

“Selama masih ada yang berminat, mereka (joki dan sindikat kecurangan lainnya) tentu cari jalan yang makin canggih juga,” katanya.

Binis joki pengerjaan soal UTBK sudah lama jadi pasar bisnis jasa yang bisa jadi abadi selama UTBK tetap digelar dan peserta yang tak sportif memanfaatkan jasa joki yang ditawarkan secara terbuka maupun terbatas atau tersembunyi.

Dari hasil penelusuran Panitia SNPMB, pihak-pihak yang melakukan kecurangan itu bisa dari perseorangan (peserta), orang lain yang berperan sebagai joki atau orang yang mengerjakan soal dengan memakai identitas peserta, lembaga bimbingan belajar, hingga melibatkan pegawai di dalam kampus atau lokasi UTBK.

BACA: Optimis Joki Tidak Masuk di UTBK SBMPTBR, Ini Trik Khusus Unej

“Yang di Universitas Jember itu melibatkan orang dalam dan alat yang digunakan sudah langsung ditemukan oleh Panitia setempat,” kata Eduart.

Kecurangan dalam mengakses soal UTBK di Universitas Jember (Unej) adalah dengan memasang router sebagai proxy atau perantara yang menghubungan komputer peserta dengan jaringan komputer eksternal. Router itu disimpan di dalam kotak printer yang diletakkan di atas lemari di dalam ruang ujian.

“Menurut keterangan dari Rektor Unej, orang dalam yang terlibat akan dipecat dan kasus ini sudah diserahkan ke kepolisin untuk diselidiki, kita tunggu bersama hasilnya,” kata Eduart.

Sementara itu, modus kecurangan lainnya adalah menggunakan kamera dan alat dengar serta transmitter super mini berukuran milimeter yang dipakai peserta.

Eduart mengungkapkan salah satu temuan joki di lokasi UTBK di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

"Satu joki sementara ditemukan mengerjakan soal untuk empat orang," katanya. Modusnya, peserta memasang foto joki di akun pendaftaran peserta dan diduga foto diubah sedemikian rupa dengan aplikasi kecerdasan buatan atau artficial intelligence (AI) untuk menyamarkan kesamaan foto joki pada kartu beberapa peserta yang dijoki.