Logo

Jemaah Haji Dilarang Bawa Barang Tertentu Saat Terbang, Apa Itu?

Reporter:,Editor:

Kamis, 01 May 2025 00:30 UTC

Jemaah Haji Dilarang Bawa Barang Tertentu Saat Terbang, Apa Itu?

Suasana jemaah umrah saat tawaf mengelilingi Ka'bah, 15 Desember 2018. Foto: Bruriy Susanto

JATIMNET.COM, Surabaya – Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji asal Indonesia dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci hari ini, Kamis, 1 Mei 2025.

Sesuai jadwal, jemaah haji tersebut mendarat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) keesokan harinya, Jumat, 2 Mei 2025.

Menjelang kedatangan kloter pertama di Tanah Suci, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah mematuhi aturan tentang barang bawaan dalam penerbangan.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdul Basir menegaskan, barang-barang terlarang dapat memperlambat proses pelayanan di bandara.

BACA: Kuota Jemaah Haji Lamongan 2025 Menurun, Namun Bisa Berubah

Barang-barang terlarang itu meliputi obat-obatan tanpa resep, rokok dalam jumlah yang banyak  serta makanan yang dibungkus berlebihan.

Dengan membawa barang dengan kategori tersebut bisa memicu pemeriksaan tambahan oleh pihak bandara Arab Saudi. “Ini akan mengganggu kelancaran pelayanan,” ujar Basir, 30 April 2025.

Untuk barang bawaan berupa makanan, diimbau dibungkus sewarjarnya. “Jangan sampai karena bungkus terlalu rapat pakai lakban justru menimbulkan kecurigaan petugas bandara,” tambah Basir.

BACA: Nabung Puluhan Tahun, Pasutri Penjual Pisang Berhak Berangkat Haji 

Dalam hal ini, PPIH Arab Saudi menekankan pentingnya kerja sama antarjemaah agar proses kedatangannya berjalan lancar. Selain itu, jemaah diminta memperhatikan perbedaan barang yang boleh dibawa ke kabin dan yang harus masuk bagasi.

Pada hari pertama, sebanyak 17 kloter dijadwalkan tiba. Dengan padatnya jadwal, kelancaran layanan sangat bergantung pada kesiapan petugas dan kepatuhan jemaah terhadap aturan.

“Kalau barang bawaan jemaah sudah sesuai aturan, proses layanan bisa lebih cepat dan nyaman bagi semua pihak,” kata Basir.