Selasa, 17 September 2019 01:15 UTC
TAWARAN. Pemprov Jatim mendapat tawaran dari investor asal Cina untuk menggarap angkutan massal berupa Skytrain. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus mencari model angkutan massal yang tepat digunakan di wilayah Gerbangkertosusila.
Setelah muncul wacana pembangunan LRT dan MRT beberapa waktu lalu. Kali ini Pemprov Jawa Timur ditawari Skytrain. Perusahaan asal Cina melakukan penjajakan dengan pemprov terkait moda transportasi yang bisa dikatakan mirip seperti monorel.
Hanya bedanya kereta yang digunakan menggantung tidak berada di atas layaknya monorel. "Skytrain adalah sejenis kereta api. Cuma gantung. Jadi tidak di darat. Rodanya kabel tapi bukan seperti cable car," ujar VGM Aerobus, Cui Xi usai audiensi dengan Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Senin 18 September 2019.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Segera Realisasikan Angkutan Kereta Bawah Tanah
Menurutnya, Skytrain bukan hal baru. Di sejumlah negara Eropa, dan Cina telah menggunakannya. Kemampuannya dipakai di segala medan baik bukit maupun lembah menjadi nilai tambahnya. Belum lagi posisinya yang berada di atas memungkinkan untuk diterapkan di perkotaan dengan permukiman padat.
Dari segi biaya Skytrain dinilai paling efisien. Tanpa harus membebaskan banyak lahan. Cui Xi menyebutkan, di antara moda transportasi berbasis rel lainnya, Skytrain paling murah.
Hanya sepertiga dari biaya yang dibutuhkan untuk membangun MRT. "Tenaganya listrik, ini juga bisa juga pakai listrik sendiri," ungkap Cui Xi.
BACA JUGA: LRT, Komuter, atau Trem Tunggu Perpres Tata Ruang
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sejauh ini memang banyak investor yang menawarkan moda transportasi massal kepada pemprov. Mulai dari Cina, Prancis, hingga Inggris pernah datang menawarkan dengan berbagai format.
Mantan menteri sosial itu mengaku masih menunggu peraturan presiden tentang tata ruang strategis nasional untuk mendetailkan transportasi publik yang tepat.
"Kebetulan mereka mendengar dan berminat. Saya pikir kalau ini proyek besar kelazimannya ada konsorsium dan kami berharap ada opsi untuk Gerbangkertosusila, Bromo Tengger Semeru, dan Selingkar Wilis," kata Khofifah.
BACA JUGA: Khofifah Ingin Inggris Bantu Pembangunan MRT dan LRT di Jawa Timur
Terlepas dari itu, gubernur kelahiran Surabaya ini menilai Skytrain punya banyak fungsi. Tidak hanya penumpang tetapi juga barang. "Jadi bisa terkoneksi dengan Pelabuhan Tanjung Perak dengan area industri," jelasnya.
Menurut Khofifah, Skytrian memiliki beberapa kelebihan, mulai dari pembebasan lahan yang tidak terlalu banyak, ramah lingkungan, dan bisa mengangkut kontainer barang.
"Yang ingin ditawarkan Skytrain generasi keenam. Jadi dari tingkat kemahalan paling mahal hari ini high speed (kereta cepat). Berikutnya MRT, LRT, terus Skytrain," tandasnya.