Sabtu, 28 September 2019 02:15 UTC
AKSI. Aksi Mahasiswa di Depan Mapolresta Probolinggo, Jumat 27 September 2019, malam. Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Probolinggo menggelar salat gaib di depan Mapolresta Probolinggo sebagai simbol duka dan doa atas meninggalnya Immawan Randy, kader IMM dan juga mahasiswa Universitas Halu Oleo, Jumat 27 September 2019, malam.
Mahasiswa datang sembari membawa bendera organisasi IMM, bendera Muhammadiyah, serta berbagai poster kecaman.
Para mahasiswa menggelar salat gaib untuk mendoakan almarhum Immawan Rendi. Shalat gaib dilakukan juga oleh Kapolres Probolinggo Kota dan Komandan Kodim 0820 Probolinggo.
Usai shalat gaib mahasiswa melanjutkan aksinya dengan menggelar renungan malam sembari menyalakan lampu pada ponsel masing-masing.
BACA JUGA: Kontras Tuntut Polisi Usut Penembak Mahasiswa di Kendari
Dalam orasinya, mahasiswa meminta kapolri agar mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara yang dinilai telah lalai memerintahkan anggotanya dalam menjaga jalannya unjuk rasa hingga terjadinya korban jiwa.
Tak hanya itu, mahasiswa juga memberikan surat tuntutan kepada polisi yang berisi empat poin, antara lain mengutuk sikap petugas yang bertindak represif saat mengamankan unjuk rasa, meminta petugas mengusut tuntas pelaku kekerasan dan penembakan, meminta kapolri mencopot jabatan Kapolda Sultra, dan meminta Kapolresta Probolinggo menyampaikan tuntutan mahasiswa.
Ketua IMM, Muhammad Alfisahri mengatakan, sebagai perwakilan mahasiswa ia meminta pihak berwajib mengusut tuntas aksi penembakan yang menewaskan Randy.
BACA JUGA: Kapolda Sultra Diganti Bukan Karena Kematian Dua Mahasiswa UHO di Kendari
"Kami ingin kapolri tegas, mengusut siapa pelaku penembakan terhadap Immawan Randy. selain itu copot Kapolda Sulawesi Tenggara karena lalai menjaga anggotanya,"ujar Muhammad.
Sementara Kapolres Probolinggo, AKBP Ambariyadi Wijaya mengapresiasi aksi damai yang dilakukan mahasiswa. Selain itu, surat tuntutan mahasiswa akan diteruskan ke Polda Jawa Timur.
"Kami apresiasi aksi rekan-rekan mahasiswa, tentu surat tuntutan yang mereka berikan akan kami teruskan ke Polda Jatim,"jelasnya.
BACA JUGA: Polisi Blitar Sidak Sekolah Meminta Pelajar Tak Ikut Demo
Usai melakukan aksinya, puluhan mahasiswa selanjutnya membubarkan diri secara tertib.
Immawan Randy mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sultra, tewas karena luka tembak di dada saat demo tentang RKUHP dan Revisi UU KPK di gedung DPRD Sultra), Kamis lalu. Randi merupakan kader IMM yang juga pernah aktif di HMI dan PMII.