Jumat, 05 June 2020 13:40 UTC
SEMBUH. Salah satu pasien sembuh di Surabaya dan dipulangkan, Jumat, 5 Juni 2020. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Kota Surabaya terus mengalami peningkatan. Hal ini tak lepas dari upaya masif yang dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Terlebih adanya dukungan mobil layanan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan pada Jumat, 5 Juni 2020, ada 132 pasien confirm Covid-19 yang sembuh dan telah dipulangkan.
BACA JUGA: Tren Sembuh Pasien Covid-19 di Surabaya Meningkat
Mereka terdiri dari 95 orang yang sebelumnya menjalani karantina di Hotel Asrama Haji dan 37 orang yang dirawat di Rumah Sakit Husada Utama.
“Kalau kemarin (Kamis, 4 Juni 2020) yang sembuh dan dipulangkan itu ada 70 orang dari Asrama Haji saja,” kata wanita yang akrab disapa Feny ini.
Menariknya, tren kesembuhan pasien yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji ini terus meningkat. Pada Selasa, 2 Juni 2020, ada 32 orang dinyatakan sembuh dan dipulangkan. Kemudian pada Kamis, 4 Juni 2020, ada 70 orang sembuh dan Jumat, 5 Juni 2020, ada 95 orang sembuh.
“Mudah-mudahan ke depan makin tinggi tingkat kesembuhannya,” Feny berharap.
BACA JUGA: Sembuh, 32 Pasien Covid di Hotel Asrama Haji Surabaya Dipulangkan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini juga mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan kesembuhan warga yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji itu terus meningkat. Salah satunya karena adanya dukungan moral para petugas di sana, sehingga membuat warga itu merasa gembira.
“Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (Orang Tanpa Gejala). Mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur,” ia menjelaskan.
Pasien yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari Hotel Asrama Haji ini sebelumnya telah menjalani pemeriksaan swab sebanyak dua kali. Meski sebelumnya pemkot sempat mengalami kendala karena kurangnya alat swab, namun tidak untuk sekarang.
“Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena labnya lama kemudian antre, kalau sekarang bisa cepat,” ia menerangkan.