Senin, 05 September 2022 23:40 UTC
Stasiun Pengisian BBM Bersubsidi. (dok. Pertamina)
JATIMNET.COM, Surabaya – Harga bahan bakar minyak (BBM) secara resmi telah disesuaikan atau mengalami kenaikan. Pemerintah mengklaim langkah itu sebagai bentuk penyesuaian terhadap harga minyak dunia yang kian melonjak.
Menyikapi kondisi ini, tidak ada salahnya mencari dan menggunakan energi alternatif. Salah satu tujuannya mengendalikan penggunaan bahan bakar fosil. Dikutip dari laman resmi Daihatsu, bahan bakar alternatif yang digadang-gadang sebagai pengganti bensin adalah :
BACA JUGA : Harga BBM Resmi Naik, Begini Respon NU dan Muhammadiyah
1. Compressed Natural Gas (CNG)
Compressed Natural Gas (CNG) masuk ke dalam salah satu daftar bahan bakar alternatif saat Pertalite naik. Pada dasarnya, BBM ini diciptakan dari metana yang telah disimpan dengan tekanan sangat tinggi. Proses pembakarannya lebih bersih, membuat gas CNG sangat cocok sebagai bahan bakar pengganti terbaik saat Pertalite naik. Selain itu, gas jenis ini juga terasa lebih aman untuk diangkut dan ditangani.
CNG dapat digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas di dalam mesin kendaraan, hal ini lantaran lebih mudah bercampur dengan udara.
2. Ethanol
Berdasarkan namanya, ethanol merupakan salah satu turunan dari alkohol dengan ikatan kimia sama seperti jenis minuman beralkohol. Letak perbedaannya, yaitu ethanol telah dicampur bensin.
Etanol murni tidak dapat digunakan untuk bahan bakar mobil berpenumpang. Biasanya digunakan untuk truk, motor, mesin pertanian, dan moped.
Energinya berasal dari proses fermentasi gula secara alami tanaman setelah sebelumnya diberi ragi, kemudian diproses istilasi dan pengeringan. Bensin yang telah terdapat diberi campuran etanol mampu mengoksidasi bahan bakar, lalu membakar lebih banyak dan efektif.
BACA JUGA : Harga BBM Naik, Begini Tanggapan Muhammadiyah - NU
3. Synthetic Gasoline
Synthetic gasoline atau bahan bakar sintetis bukan menjadi hal baru lagi, karena telah diproduksi sejak 100 tahun silam, tepatnya dari tahun 1919. Bahan bakar alternatif tersebut pernah digunakan sebagai mesin perang saat terjadinya Perang Dunia Kedua.
Bahan bakar Synthetic terbuat dari suhu gas karbon dioksida kemudian dikonversi menjadi bahan bakar cair lewat proses kelistrikan.
Meski teknologi tersebut sudah mulai digunakan untuk membuat menjadi bensin dan diesel, namun sayangnya bahan bakar ini hanya dapat menghasilkan bahan bakar dalam jumlah sedikit. Sehingga hasilnya belum sepadan dengan prosesnya yang sangat panjang serta mengeluarkan biaya cukup tinggi.
4. Biomass Methane
Biomass methane atau metana biomassa menjadi salah satu bahan bakar pengganti selanjutnya yang bisa dijumpai di sekitar sumber minyak bumi. Bahan bakar ini bisa juga diperoleh dari fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah makanan, lumpur limbah, sampah, dan bubuk kopi atau teh.
Akan tetapi, kuantitas dari metana yang dihasilkan tidak cukup besar, sehingga penggunaannya hanya dapat sebagai bahan bakar heater rumahan.
5. Hidrogen
Hidrogen atau hidrogen termasuk ke dalam jenis elemen kimia yang sangat mudah terbakar. Terlebih jika pembakarannya menggunakan mesin pembakaran internal.
Bila bahan bakar alternatif tersebut dicampur dengan menggunakan udara, maka akan menghasilkan pembakaran yang lebih baik dan mampu meningkatkan efisiensi mesin.