Logo

Guru SD di Banyuwangi Bobol Situs BKN, Begini Respons Kepala Sekolah

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 September 2024 01:00 UTC

Guru SD di Banyuwangi Bobol Situs BKN, Begini Respons Kepala Sekolah

Kepala SD tempat BAG mengajar, Anik Kanthi Rahayu, saat ditemui Jumat, 27 September 2024. Foto: Hermawan

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) berinisial BAG, 25 tahun, yang mengajar di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, diamankan Bareskrim Polri, Rabu, 11 September 2024. 

Ia diciduk di kediamannya di Dusun Mulyorejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, karena meretas situs Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

Dikonfirmasi terkait kasus yang menjerat oknum guru di sekolahnya, Kepala SD tempat BAG mengabdi mengaku syok. Ia tak menyangka guru yang sehari-harinya tampak biasa saja tersebut akan menghadapi kasus hukum besar. 

BACA: Sempat Pulang, Tersangka Hacker Bjorka Dibawa Lagi ke Mabes Polri

“Saya mengetahui penangkapan BAG di tanggal 12 September, saya syok, lemas badan saya,” kata Anik Kanthi Rahayu, Jumat, 27 September 2024.  

Anik menerangkan BAG adalah sosok yang tak mencolok. Guru yang tercatat mengajar sejak Juli 2021 tersebut dinilai sebagai sosok dengan kinerja bagus karena jarang absen dan selalu pulang ketika jam sekolah sudah benar-benar selesai. 

Meski cenderung tertutup untuk urusan pribadinya, guru honorer tersebut cukup responsif apabila dimintai bantuan oleh teman-temannya untuk menyelesaikan tugas untuk kepentingan sekolah. 

Dua minggu setelah penangkapan BAG, kehadiran guru yang mengajar di sebuah sekolah kecil dengan total 81 murid tersebut dipertanyakan murid-muridnya. 

BACA: Prihatin Peretesan, 3 Mahasiswa ITS ini Kembangkan Aplikasi Terintigrasi Dengan Blockchain

“Anak-anak sudah tanya, Pak BAG ke mana. Saya bilang masih ngurus tugas baru,” ujar Anik. 

Untuk mencegah pertanyaan selebihnya, Anik mengatakan bahwa BAG saat ini sedang menjalani tugas baru dan tidak tahu akan seperti apa, di mana, dan bagaimana tugasnya di masa depan. 

Anik mengaku pihaknya mendapatkan pelajaran yang cukup berharga dari permasalahan yang berkaitan dengan BAG, terutama bijak menggunakan teknologi. 

“Semoga permasalahan seperti ini tidak terjadi lagi di Banyuwangi,” kata Anik.