Logo

Guru SD dan SMP di Surabaya Mulai Masuk Sekolah

Reporter:,Editor:

Minggu, 22 November 2020 23:00 UTC

Guru SD dan SMP di Surabaya Mulai Masuk Sekolah

MASUK SEKOLAH: Tenaga pendidik maupun non pendidik di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), per tanggal 23 November 2020 mulai masuk sekolah. Foto: Restu/ Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Tenaga pendidik maupun non pendidik di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diinstruksikan pada Senin, 23 November 2020, mulai masuk sekolah. Hal tersebut berdasarkan surat edaran Wali Kota Surabaya nomor: 800/10371/436.7.1/2020 tentang Pengaturan Kerja di Kantor.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, mulai Senin 23 Novemver 2020 guru SD dan SMP di Surabaya masuk ke sekolah. Ini dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka.

"Apalagi kemarin juga ada keputusan SKB (Surat Keputusan Bersama) menteri yang menyatakan bahwa kewenangan terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka itu dikembalikan kepada daerah masing-masing. Itu sebagai langkah awal yaitu dengan memasukkan seluruh guru baik negeri maupun swasta SD dan SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah," kata Febri, Minggu 22 November 2020.

Sebelumnya tenaga pendidik melakukan work from home (WFH), yakni kegiatan belajar mengajar secara daring dari rumah. Nah, dengan mulai masuknya guru SD dan SMP ini menjadi langkah awal persiapan melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka Masih Jadi Polemik

"Satgas Covid-19 tetap akan melakukan assessment guna verifikasi guru dan sekolah mana saja yang bisa untuk segera pelaksanaan sekolah tatap muka,” katanya.

Meski begitu, bagi para guru SD - SMP atau karyawan di sekolah yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan melakukan WFH atau kerja dari rumah.

"Di dalam surat edaran yang dikeluarkan terkait untuk guru masuk semua, itu ada batasan-batasan. Tentunya para guru yang memiliki penyakit bawaan ataupun komorbid itu untuk sementara tetap melaksanakan WFH," ia menerangkan.

Sementara untuk pengawasan, Dinas Pendidikan sudah menyediakan laman aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS). Di aplikasi tersebut, semua aktivitas baik absen maupun kegiatan belajar mengajar guru di Surabaya tercatat.

BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka, Guru dan Siswa di Surabaya Jalani Tes Swab

"Jadi terpantau semua, seandainya dia ada sakit apa, kemarin sudah di swab terus kemudian hasilnya negatif atau positif di situ juga mereka melakukan input. Jadi memang kesadaran dari guru ini yang sangat dipentingkan untuk bisa tercapainya sekolah tatap muka yang ada di Kota Surabaya," ia menjelaskan.

Febri juga menambahkan, dalam surat edaran wali kota tersebut yang akan masuk ke sekolah mulai besok tidak hanya tenaga pendidik. Tapi, bagi pegawai non guru atau karyawan di sekolah yang tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta juga mulai masuk.

"Tentunya seperti itu. Jadi semua yang berkaitan terhadap kegiatan sekolah kecuali muridnya akan dilakukan adaptasi kebiasaan baru sebelum muridnya nanti yang akan dimasukkan di sekolah," ia memungkasi.