
Reporter
Hari IstiawanSabtu, 2 Februari 2019 - 16:40
Editor
Hari Istiawan
Acara Girl's Camp yang diselenggarakan Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia. Foto: Ist.
JATIMNET.COM, Surabaya – Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia menggelar acara Girl’s Camp yang mempertemukan perempuan muda lintas iman dari Sabang sampai Merauke.
Acara yang berlangsung empat hari ini untuk mengenalkan dan mengedukasi para pelajar mengenai pentingnya menyebarkan perdamaian oleh perempuan.
“Sebanyak 46 siswi selama empat hari belajar tentang studi gender, narkoba, HIV/AIDS, dan keberagaman,” kata Siti Hanifa, Manajer Program AMAN Indonesia, dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Sabtu 2 Februari 2019.
BACA JUGA: 94 Kekerasan Anak Di Sekolah Terjadi di Jawa Timur
Berlokasi di Perkebunan Bhakti Alam, Desa Ngembal Tutur, Nongko Jajar, Pasuruan, Girl's Camp diharapkan bisa mendorong para peserta memiliki keinginan menyebarkan perdamaian di daerah asal masing-masing.
Selain itu, lanjur Hanifa, para peserta yang berlatar berbagai Agama juga diharapkan mampu menemukan cara kreatif dalam mendangulangi masalah kekerasan saat ini. Sehingga, kampanye stop kekerasan pada anak dan perkikahan dini di kampung halaman mereka bisa efektif.
Sebagai informasi, jumlah pemuda di Indonesia mencapai angka 85 juta dan ini setara dengan jumlah sepertiga penduduk Indonesia. Pemuda, yang di dalamnya termasuk remaja putri memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi agen perdamaian dengan memberikan kontribusi nyata di masyarakat.
BACA JUGA: Angka Kekerasan Anak di Bojonegoro Mencapai 803 Kasus
Di sisi lain, mereka juga menghadapi berbagai bentuk tantangan yang harus diatasi sehingga peluang mereka untuk terlibat aktif dalam membangun negara bisa dimaksimalkan.
Beberapa masalah yang identik dengan remaja putri adalah kekerasan terhadap perempuan, kekerasan dalam pacaran, pernikahan anak, bullying, masalah kesehatan reproduksi, serta ancaman ekstremisme. Di satu sisi, suara remaja putri dalam geliat pembangunan Indonesia saat ini masih minim.