
Reporter
A. Zaafril RazaqtiarSenin, 29 Maret 2021 - 23:00
Editor
Bruriy Susanto
Tampilan awal portal Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN). Foto: sscasn.bkn.go.id
JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengonfirmasi hanya akan menggunakan satu portal pendaftaran dalam tiga kategori rekrutmen calon Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tiga kategori ASN yakni Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Sekolah Kedinasan, dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Penggunaan portal Sistem Seleksi Calon ASN atau SSCASN akan mempermudah peserta dalam melakukan proses pendaftaran. Untuk mendukung kelancaran proses tersebut, BKN telah melakukan peningkatan fitur teknologi dalam SSCASN.
Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyebut dengan peningkatan fitur itu, peserta tidak perlu mengunggah dokumen seperti ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), serta Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) pada saat melakukan pendaftaran.
Baca Juga: Untung Rugi Kebijakan PPPK Bagi Sekolah di Jatim
“Portal SSCASN akan terintegrasi dengan data NIK di Dukcapil, data Dapodik Kemdikbud, data STR di Kemenkes, dan akses data ijazah dan akreditasi Perguruan Tinggi di Kemenristekdikti,” jelasnya dikutip dari laman BKN, Minggu 28 Maret 2021.
Kepala BKN juga memastikan bahwa peserta dapat mengakses informasi seluruh formasi. Ini termasuk inovasi baru karena pada seleksi sebelumnya peserta hanya dapat melihat ketersediaan formasi satu per satu di website masing-masing instansi.
Bima juga memastikan akan tetap menjaga kualitas transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan seleksi ASN, termasuk mencegah terjadinya tindak kecurangan atau percaloan.
Baca Juga: Pemprov Jatim Beri Sanksi ASN yang Nekat ke Luar Kota
Untuk mengantisipasi hal itu, BKN tengah mempersiapkan fitur tambahan pada sistem CAT BKN, yakni face recognition yang diperuntukkan untuk mengidentifikasi peserta yang melakukan ujian, sehingga dapat meminimalkan adanya percaloan.
Bima menambahkan BKN akan menerapkan prosedur pelaksanaan ujian sesuai protokol kesehatan. Salah satunya menghadirkan live score peserta melalui YouTube BKN agar hasil ujian dapat dipantau di mana saja dan tidak berkerumun di lokasi ujian.
Selain itu juga akan disediakan sarana khusus bagi peserta positif Covid-19 sehingga tetap dapat berkesempatan mengikuti seleksi. Terakhir Kepala BKN mengungkapkan untuk peserta seleksi di luar negeri akan tetap dapat mengikuti ujian di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat.
“Memfasilitasi peserta ujian di luar negeri jadi pengalaman baru. Tahun lalu BKN sudah melaksanakan ujian seleksi di lima belas negara lewat kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri,” Bima memungkasi.