Jumat, 25 July 2025 09:20 UTC
Mendes PDTT Yandri Susanto saat menghadiri Mujadalah Kyai Kampung yang digelar di Atamimi Berghaus, Desa Ngadas, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo, Jumat, 25 Juli 2025. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Enam desa di perkampungan Suku Tengger lereng Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, bakal dijadikan sebagai pilot project Koperasi Desa (Kopdes).
Rencana tersebut terungkap saat Mujadalah Kyai Kampung (MKK) yang digelar di Atamimi Berghaus, Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, dihadiri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto, Jumat, 25 Juli 2025.
Yandri merespons positif rencana tersebut. Menurutnya, hal itu bakal menjadi kekuatan ekonomi baru bagi desa-desa di wilayah perkampungan Tengger lereng Bromo.
"Kepedulian semua pihak seperti MKK ini dalam mendorong adanya koperasi desa di perkampungan Tengger bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di desa-desa setempat," kata Yandri.
BACA: Mendes PDTT Janji Carikan Solusi Krisis Air Bersih di Lereng Bromo
Termasuk soal siklus ekonomi, menurut Yandri, pengelolaan hasil tanaman hortikultura, pertanian, padi, dan jagung, bakal bisa dimaksimalkan hasilnya untuk kesejahteraan masyarakat
"Jadi itu akan menjawab segala persoalan selama ini, termasuk dari sisi pascapanen, harga, masalah pupuk, elpiji, kebutuhan dasar lainnya, dan sebagainya," katanya.
Meski demikian, beberapa persoalan masih menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan koperasi desa (Kopdes) sesuai dengan yang diharapkan di perkampungan Tengger.
Misalnya, persoalan kondisi jalan yang belum layak dan ketersediaan air bersih yang belum mencukupi masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang harus segera diselesaikan.
Persoalan tersebut disampaikan Kepala Desa Ngadas Kastaman yang menyatakan krisis atau kesulitan air bersih di daerah tempat tinggalnya telah menjadi masalah tahunan yang belum juga teratasi.
BACA: Menelusuri Jejak Leluhur Suku Tengger di Kaki Gunung Bromo
"Jangankan untuk sektor pertanian, untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari saja belum tercukupi. Kami harap ada kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Menjawab tantangan tersebut, Yandri mengaku bakal berkomunikasi dan mengusulkan apa yang menjadi harapan masyarakat Tengger ke Menteri PU.
"Soal air bersih dan infrastruktur jalan akan kami dorong menjadi perhatian, karena tanpa dukungan sarana prasarana memadai, tentu pengembangan desa akan sulit terwujud," katanya.
Sementara itu, enam desa di perkampungan Tengger yang bakal dijadikan pilot project koperasi desa, meliputi Desa Ngadas, Wonotoro, Wonokerto, Ngadirejo, Ngadisari, dan Desa Jetak.
