Sabtu, 31 August 2019 13:58 UTC
PIALA BERGILIR: Dirjen Belmawa Kemenristek Dikti, Ismunandar menyerahkan Piala Bergilir Pimnas kepada Perwakilan UGM saat penutupan gelaran Pimnas 2019 di Bali. Foto: Ristekdikti.go.id.
JATIMNET.COM, Surabaya – Hanya empat kampus di Jawa Timur yang masuk peringkat di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-32 yang digelar di Universitas Udayana, Bali, Jumat 30 Agustus 2019 malam.
Masing–masing Universitas Airlangga (Unair) menempati peringkat kelima, disusul dengan Universitas Brawijaya di tempat keenam.
“Universitas Negeri Malang peringkat kedelapan dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya peringkat kesepuluh,” tulis Dirjen Belmawa Kemenristek Dikti, Ismunandar dalam keterangan resminya, Jumat 30 Agustus 2019 malam.
Sementara secara mengejutkan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) belum berhasil masuk dalam jajaran 15 besar lantaran tidak meraih satupun medali dan Universitas Brawijaya harus puas turun peringkat dari ajang serupa di tahun lalu yang berhasil menempati peringkat kedua.
BACA JUGA: Juara Umum Kelima, Unair Ajukan Diri Tuan Rumah Pimnas 2020
Dilansir dari informasi resmi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Universitas Gajah Mada berhasil meraih gelar juara umum mengalahkan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang harus puas menempati peringkat kedua hingga keempat.
UGM berhasil keluar sebagai juara umum setelah mengumpulkan empat medali emas, lima perak dan lima perunggu dari kategori presentasi karya ilmiah dan lima medali emas, tiga perak, dan empat perunggu untuk kategori poster ilmiah.
Mengenai karya mahasiswa dalam gelaran Pimnas 2020, Ismunandar berpesan agar karya dan penelitian yang dihasilkan setiap kontingen mampu memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan sikap ilmiah mahasiswa. Ajang adu kreatifitas serta inovasi yang dapat digunakan untuk kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
“Tantangan ke depan akan semakin sulit dan mesti diselesaikan dengan inovasi dalam bidang teknologi, sains, maupun humanity. Jika passion kalian di situ (meneliti), lanjutkanlah. Sebab banyak yang bilang kalau jadi periset itu kan jalan sunyi. Tapi jika adik-adik sudah suka, saya harap terus dilanjutkan,” jelas Ismunandar.
BACA JUGA: Khofifah Dorong Tambahan Anggaran untuk Penelitian
Selanjutnya, ia mengatakan karya-karya program kreativitas mahasiswa dapat ditindaklanjuti dengan Publikasi Jurnal Ilmiah, Hak Kekayaan atas Intelektual (HAKI), dan hilirisasi karya inovatif Produk Mahasiswa.
"Jika melihat kondisi kuantitas yang ada, peserta Pimnas ke-32 merupakan jumlah peserta terbesar dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.614 mahasiswa dan 460 dosen pendamping dari 70 perguruan tinggi negeri dan 56 perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia. Tentu harus lahir gagasan yang mewujud untuk kemaslahatan bersama," harapnya.
